Bisnis.com, JAKARTA - Arsul Sani, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, menanggapi cuitan Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto yang menginginkan Indonesia kembali pada era Orde Baru.
Menurut Arsul, keinginan putri kedua Presiden Soeharto tersebut haruslah memiliki kualifikasi yang jelas.
“Kalau apa yang buruk di zaman Orde Baru itu yang harus diterapkan kembali, ya kita tolak,” ujarnya di Rumah Cemara 19, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Arsul mengungkapkan, pada zaman Pemerintahan Presiden Soeharto terdapat juga kebijakan-kebijakan yang positif.
Ia tidak menampik bahwa pada era Pemerintahan Joko Widodo, ada sejumlah kebijakan yang diserap dari era Pemerintahan Presiden Soeharto.
“Contoh, dulu ada beasiswa Supersemar, sekarang ada lpdp. Sekarang kan ada, itu kan kembali ke jaman Pak Harto juga sebetulnya, tapi dengan jumlah yang lebih besar dengan S2 dan S3,” ungkapnya.
Baca Juga
Arsul juga tidak menutup kemungkian apabila pemerintah menerapkan kebijakan positif yang ada pada era Orde Baru.
“Jaman Pak Harto juga swasembada pangan kan kuat dan cukup lama dari negara yang boleh dibilang kekurangan pangan pada awalnya, sampai bisa swasembada pangan. Itu boleh-boleh saja, setuju dong kita,” pungkasnya.
Sebelumnya, Titiek Soeharto dalam akun Twitter pribadinya menyinggung untuk kembali ke era Pemerintahan Soeharto.
“Sudah cukup… Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia,” tulis Titiek dalam akun @TitiekSoeharto.