Bisnis.com, JAKARTA – Untuk mendukung layanan psikososial korban bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu, Kementerian Sosial akan menerjunkan 24 pekerja sosial supervisor (SPV) Program Keluarga Harapan.
Harry Hikmat, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial RI mengatakan hal ini merupakan salah satu wujud kepedulian dan optimalisasi peran SDM PKH. "Dalam konteks kemanusiaan, pada masa tanggap darurat tanpa terkecuali siapapun turut membantu masyarakat yang terdampak, termasuk supervisor PKH,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis malam (8/11/2018).
Harry mengatakan bahwa para pekerja sosial tersebut sudah berpengalaman sebagai Supervisor PKH dalam melakukan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) bagi keluarga penerima manfaat PKH. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi bekal untuk melakukan layanan dukungan psikososial kepada warga terdampak bencana.
Layanan dukungan psikososial melalui pendekatan FDS dengan menyesuaikan pada kondisi kedaruratan, diharapkan efektif mendorong masyarakat beradaptasi ulang dengan kondisi yang telah membuat mereka traumatis.
"Satu hal yang perlu disadari bersama, kehadiran Supervisor PKH merupakan wujud representatif hadirnya negara ditengah-tengah masyarakat terdampak melalui Program Keluarga Harapan,” tuturnya.
Harry berpesan kepada para tim yang berangkat untuk dapat menyiapkan mental, menjaga sikap dan mampu berkoordinasi dengan instansi terkait, khususnya Dinas Sosial Provinsi.
Hadir mendampingi, Sekretaris Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Justina Dwi Noviantari, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Margowiyono, Kasubdit Sumber Daya Dit. Jaminan Sosial Keluarga, Rr Endah Sulistyaningsih.
Sebanyak 24 supevisor PKH yang rencananya akan segera diberangkatkan adalah supervisor di antaranya berasal dari DKI Jakarta, Bogor, Banten, Depok, Serang, Tangerang, Subang, Cianjur, Tanggerang Selatan, Purwakarta dan Karawang.
Sebelum diberangkatkan, seluruh tim akan mendapatkan pembekalan dari Yayasan Sayangi Tunas Cilik dengan materi antara lain perlindungan anak dan keluarga pada situasi darurat, penguatan keluarga, penyiapan ruang ramah anak dan persiapan pribadi untuk keamanan dan keselamatan.
Selanjutnya, secara berkesinambungan akan melibatkan Supervisor PKH dari berbagai provinsi lainnya untuk turun ke titik-titik layanan dukungan psikososial yang telah tersebar di lokasi terdampak Palu, Donggala dan Sigi.