Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia harus bisa memanfaatkan teknologi untuk memperkuat keamanan dan pertahanan negeri.
Cara tersebut, kata dia, tak lepas dari upaya menjaga perdamaian dan stabilitas dalam negeri di era modern.
“Adagium yang selalu kita ingat, bahwa dalam keadaan damai harus siap untuk berperang. Dalam keadaan berperang harus siap untuk berdamai. Itu lah suatu adagium yang mendasari kita semua kita harus mempertahankan kedamaian itu dengan mempunyai kekuatan pertahankan diri,” ujarnya saat membuka acara Indo Defence 2018 Expo and Forum, Rabu (7/11/2018).
Wapres Kalla menyebut saat ini ancaman teroris menjadi suatu kekhawatiran dan bahaya yang bisa sewaktu-waktu muncul. Karena itu dengan pemanfaatan teknologi pertahanan Indonesia dapat menghadapi segala kemungkinan yang terburuk.
Jusuf Kalla menekankan butuh industri pertahanan yang mandiri. Belajar dari sejarah, Indonesia pernah diembargo pada tahun 1990-an karena masalah Timor Timur.
“Bagaimana sulitnya kita memperoleh alutsista karena adanya embargo itu. Karena itulah maka suatu negara harus selalu siap mandiri atas kemampuannya sendiri melepas teknologinya,” tuturnya.
Di samping itu, kata dia, kemampuan atau riset militer banyak pula berguna untuk kemajuan sipil. Dia mencontohkan internet yang berawal dari riset militer dan kemudian menjadi suatu hal yang begitu berguna untuk semua orang dewasa ini.
“Jadi kemampuan industri suatu negara dan juga kemampuan riset pertahanan suatu negara, juga banyak bermanfaat untuk kemajuan masyarakat karena itulah hal itu menjadi pegangan kita di Indonesia ini,” ucapnya.