Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Panama memasuki sejarah baru hubungan bilateral lewat pertemuan historis antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Wakil Presiden sekaligus Menteri Luar Negeri Panama Isabel Saint Malo. Sejak hubungan diplomatik kedua negara dibuka tahun 1979, ini adalah pertemuan tingkat menteri pertama yang dilakukan Panama.
“Meski demikian, ini bukan pertemuan pertama saya dengan Menlu Isabel. Saya dan Menlu Isabel bertemu bulan lalu dalam pertemuan menteri perempuan di Montreal, Kanada untuk mendiskusikan isu pemberdayaan perempuan di berbagai sektor,” kata Menlu Retno usai kedua pihak melakukan pembicaraan di Gedung Pancasila, Jakarta pada Kamis (25/10/2018).
Menlu Retno menyebutkan Indonesia dan Panama memiliki kesamaan dalam hal lokasi geografis yang strategis. Kedua negara sama-sama berada di antara dua samudera. Indonesia menghubungkan Samudera Hindia dan Pasifik. Sementara itu, Panama adalah negara penghubung Pasifik dan Atlantik.
Kondisi strategis tersebut membuat Panama menjadi mitra perdagangan yang penting bagi Indonesia. Lebih dari 60% perdagangan Indonesia ke negara-negara Amerika Latin melewati Panama dengan kanal penghubungnya.
Menlu Isabel Malo menyampaikan kunjungan ke Indonesia telah membuatnya melihat banyak potensi kerja sama. Potensi tersebut mencakup kerja sama turisme, kemaritiman, dan akademik. Panama juga melihat peran penting Indonesia dalam Asean dan untuk itu, Panama telah menyampaikan ketertarikan untuk menjalin kerja sama yang lebih kuat dengan organisasi negara di kawasan Asia Tenggara.