Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Diwarnai Boikot, Forum Investasi di Riyadh Catatkan Kesepakatan Senilai US$56 Miliar

Meski banyak investor dan pejabat lembaga internasional yang mundur dari Future Investment Initiative (FII) di Riyadh, tapi Pemerintah Arab Saudi mengklaim nilai komitmen kerja sama yang tercapai dari acara itu sudah mencapai US$56 miliar atau hampir Rp851 triliun.
Para peserta memperhatikan tanda penyelenggaraan Future Investment Initiative di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (23/10)./Reuters-Faisal Al Nasser
Para peserta memperhatikan tanda penyelenggaraan Future Investment Initiative di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (23/10)./Reuters-Faisal Al Nasser

Bisnis.com, JAKARTA – Meski banyak investor dan pejabat lembaga internasional yang mundur dari Future Investment Initiative (FII) di Riyadh, tapi Pemerintah Arab Saudi mengklaim nilai komitmen kerja sama yang tercapai dari acara itu sudah mencapai US$56 miliar atau hampir Rp851 triliun.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih, Kamis (25/10/2018).

“Ada lebih dari 25 kesepakatan yang ditandatangani dengan nilai US$56 miliar,” sebutnya seperti dilansir Reuters.

Al-Falih menambahkan perusahaan asal AS adalah yang paling banyak menjalin kesepakatan dalam forum investasi internasional yang digelar pada 23-25 Oktober 2018 ini. Negeri Paman Sam disebut akan tetap menjadi bagian penting dari ekonomi Arab Saudi meski ada tekanan dari berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini.

Future Investment Initiative (FII) adalah forum investasi yang rutin digelar oleh Arab Saudi secara tahunan. Besarnya skala forum ini membuatnya disebut sebagai "Davos of the desert".

Namun, kali ini ada banyak perusahaan dan lembaga internasional yang memutuskan tidak menghadirinya. Hal ini terkait dengan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis The Washington Post berkebangsaan Arab Saudi.

Dia hilang setelah masuk ke Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada Selasa (2/10). Dunia internasional pun meminta kerajaan di Timur Tengah itu untuk melakukan investigasi atas hilangnya Khashoggi.

Sebagai bentuk protes, banyak pihak yang akhirnya memutuskan untuk membatalkan kehadiran di FII, di antaranya Ford, Airbus, Credit Suisse, menteri-menteri negara mitra seperti Jerman, Prancis, dan Inggris, serta Managing Director IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

Setelah beberapa pekan bersikukuh bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung Konsulat hidup-hidup pada hari yang sama, Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengakui sang jurnalis telah tewas. Walaupun banyak yang menyatakan bahwa orang-orang terdekat Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) adalah para pelakunya, tapi dia diklaim tak tahu menahu tentang hal itu dan tidak terlibat dalam kasus tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper