Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketum PPP Nilai Naiknya Elektabilitas PKB Bukan Akibat Efek Ekor Jas

Ketum PPP Nilai Naiknya Elektabilitas PKB Bukan Akibat Efek Ekor Jas
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy/JIBI/BISNIS-Wisnu Wage
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy/JIBI/BISNIS-Wisnu Wage

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menilai naiknya elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bukan dari efek ekor jas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Lebih lanjut, dijelaskan Romy, elektabilitas PKB sudah mengalami peningkatan jauh sebelum pengumuman nama calon presiden dan wakil presiden.

Menurutnya sosok Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin berperan besar dalam meningkatkan elektabilitas partainya tersebut.

“Saya melihat PKB itu kerja dari Cak Imin yang selama satu setengah tahun mengkampanye diri sebagai cawapres itu cukup memberikan efek kedalam polititas mereka,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/10/2018).

“Yang kedua juga saya melihat asosiatif efek yang coba dibangun oleh PKB dengan mengasosiasikan diri sebagai partainya orang NU cukup dominan menggerakkan angka PKB ketimbang Jokowi dan Kiai Maruf,” sambungnya.

Romy menambahkan, naiknya elektabilitas PKB bukan dari efek kehadiran sosok KH Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden.

Menurutnya, melihat hasil berbagai lemavag survei, kehadiran Ma’ruf Amin belum memberikan dampak positif bagi partai politik pengusung.

“Bukan, bukan, karena kalau PKB terdongkrak karena pemilihan Kiai Ma'ruf, harusnya Jokowi Kiai Ma’ruf itu naik, nyatanya jokowi Kiai Ma’ruf turun kan angkanya. Jadi keberadaan Kiai Ma’ruf itu belum memberikan keberadaan positif,” ucapnya.

Sebelumnya survei Populi Center menyebut PKB yang diasosiasikan dekat dan diuntungkan dengan Ma'ruf Amin membuat elektabilitasnya naik untuk pemilihan umum 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper