Bisnis.com, JAKARTA — Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (JARI 98) dan Gerakan Mahasiswa Anti Hoax menggelar aksi bersamaan di depan Mapolda Metro Jaya, Senin (15/10/2018).
Walaupun orasi yang mereka teriakkan saling berbenturan di udara, kedua massa beda generasi ini ternyata menyuarakan hal yang sama. Yaitu mendesak pihak kepolisian segera menuntaskan kasus hoaks Ratna Sarumpaet (RS).
"Kami meminta kepolisian memanggil dan memeriksa semua tokoh yang menyebarkan hoaks RS," kata Wiryawan, Koordinator Lapangan Gerakan Mahasiswa Anti Hoax dalam orasinya.
Senada dengan demonstrasi para mahasiswa, massa JARI 98 pun mendesak kepolisian agar tokoh yang menyebarkan hoaks RS semacam Fadli Zon, Fahri Hamzah, serta Amien Rais untuk menjadi tersangka.
"Kami minta tokoh-tokoh penyebar hoax ditangkap, terutama yang mengaku sebagai aktivis reformasi!" tegas Deky, Wakil Ketua JARI 98 dilanjutkan dengan kumandang lagu Iwan Fals berjudul Bongkar dari massa aksi.
Sehubungan dengan kasus hoax RS, Polda Metro Jaya hari ini pun terus melanjutkan penyidikan dengan memeriksa saksi ke-5 yaitu Nanik S Deyang.
Baca Juga
Pihak kepolisian akan memeriksa Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ini dengan materi terkait pertemuannya dengan Prabowo.
"Materi yang akan ditanyakan berhubungan dengan pertemuan [antara Nanik dengan RS]. Kemudian yang bersangkutan menceritakan [pada Timses Prabowo-Sandi] tentang kabar penganiayaan RS. Kita crosscheck keterangan tersebut," ungkap Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Metro Jaya pada Senin (15/10/2018).
Sebelumnya pihak kepolisian telah memeriksa empat saksi lain, yaitu Said Iqbal, Amien Rais, dokter Sidik Setiamihardja, dan Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro.