Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Alibaba, Jack Ma, memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan menderita lebih banyak jika terus berupaya untuk meluncurkan Perang Dingin terhadap Cina dalam sektor ekonomi.
Dilansir dari Russia Today, Kamis (11/10/2018), saat konverensi pers di Kuala Lumpur, Jack Ma mengatakan dia yakin AS akan terpuruk dalam perselisihan antara kedua negara.
Meskipun ada peringatan, Jack Ma mengatakan dia tetap positif dan mengatakan, "karena sebagai wirausahawan, jika Anda tidak optimistis (Anda tidak harus) menjadi pengusaha".
Pendiri Alibaba tersebut mengatakan saat konferensi bahwa dia tidak memahami logika di balik tarif AS yang dikenakan pada China oleh pemerintahan Donald Trump, dan mengatakan bahwa AS telah mendapat manfaat dari hubungan perdagangannya dengan China, mengacu pada fakta bahwa pekerjaan outsourcing ke China telah menyebabkan Produk Domestik Bruto AS tumbuh.
Joe Tsai, Wakil Ketua Eksekutif Alibaba, mengiyakan komentar Jack Ma, tetapi mengatakan lebih jauh bahwa perang dagang yang diprakarsai oleh pemerintahan Trump telah meningkat menjadi "Perang Dingin atau perang geopolitik yang dimulai oleh Amerika Serikat."
"Saya pikir apa yang dilakukan Amerika Serikat adalah reaksi terhadap ketakutan tak berdasar bahwa kebangkitan Cina, entah bagaimana, akan mengancam keamanan nasional dan kesejahteraan rakyat Amerika," kata Tsai.
"Ini benar-benar keliru bagi Amerika Serikat untuk melancarkan perang semacam itu dengan menargetkan China, berpikir bahwa mereka dapat memperlakukan Cina seperti cara mereka memperlakukan Rusia dengan mengisolasi ekonomi dan menimbulkan rasa sakit."
Kami sangat bersatu sehingga rasa sakit akan dirasakan di seluruh dunia. Semua orang akan merasakan sakitnya," Tsai menambahkan.
Ini bukan pertama kalinya Jack Ma berbicara menentang kebijakan Trump atas China. Pada September, Jack Ma mengatakan bahwa dia tidak akan meneruskan rencana untuk menciptakan satu juta pekerjaan di Amerika Serikat karena hubungan dengan China saat ini tidak memungkinkan mewujudkan janjinya.