Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian telah menetapkan Ratna Sarumpaet sebagai tersangka atas kasus berita bohong penganiayaan terhadap dirinya yang membuat gaduh dalam dua hari terakhir.
Saat Ini, Ratna dikabarkan telah ditangkap oleh Polda Metro Jaya di terminal 2 bandara Soekarno-Hatta.
"Sudah tersangka sekarang," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Jerry R Siagian saat dikonfirmasi di Jakarta Kamis (4/10).
Jerry mengatakan status hukum Ratna masih saksi pada Rabu (3/10). Namun, polisi meningkatkan statusnya menjadi tersangka saat aktivis tersebut akan terbang ke Chili.
Jerry mengaku telah mengamankan Ratna di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten."Ya sudah kita amankan, lagi di bandara," tutur Jerry.
Anggota Polda Metro Jaya mengamankan aktivis Ratna Sarumpaet saat akan berangkat menuju Chili di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang Banten.
"Infonya mau ke Negara Chili," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Polisi Victor Togi Tambunan saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (4/10).
Victor mengungkapkan petugas mengamankan Ratna untuk kepentingan penyelidikan terkait laporan dugaan pemberitaan bohong mengenai pengeroyokan di Bandung Jawa Barat.
"Kalau yang bersangkutan berangkat ke Chili, tapi untuk lebih lanjut kenapa dicegah dan kepentingannya, itu (kewenangan) Polda Metro Jaya," ungkap Victor.
Sebelumnya, beredar kabar aktivis Ratna Sarumpaet menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang tidak dikenal di sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung Jawa Barat pada 21 September 2018.
Ratna mengaku dianiaya sejumlah orang usai menghadiri pertemuan internasional bersama dua rekannya warga negara asing saat menuju Bandara Husein Sastranegara.
Usai aparat kepolisian menyatakan tidak menemukan fakta, saksi maupun informasi terkait penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
Kemudian Ratna memohon maaf lantaran telah menyampaikan kebohongan terkait dengan informasi pengeroyokan tersebut.
Saat ini, penyidik Polda Metro Jaya menyelidiki dugaan pemberitaan bohong terkait pengeroyokan yang dialami Ratna yang dilaporkan sejumlah pihak.