Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polemik Impor Beras Bikin Jokowi Kehilangan Suara Petani?

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa kehilangan dukungan suara dari petani terkait polemik beras.
Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso memberikan penjelasan mengenai impor beras, di Jakarta, Rabu (19/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso memberikan penjelasan mengenai impor beras, di Jakarta, Rabu (19/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa kehilangan dukungan suara dari petani terkait polemik beras.

"Suara petani itu besar, jangan diremehkan," kata Hendri Satrio di Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Hendri menyarankan untuk tidak menganggap remeh masukan dari banyak pihak terkait polemik impor beras yang dipandang merugikan petani.

"Sebaiknya Jokowi segera panggil menteri perdagangan, menteri pertanian dan kepala bulog untuk mengakhiri polemik ini," kata Hendri.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan menyebut Badan Urusan Logistik (Bulog) meminta perpanjangan perizinan impor beras sebanyak 440 ribu ton.

Perpanjangan izin impor tersebut diminta karena negara pengekspor; yaitu India dan Pakistan tengah menghadapi cuaca buruk sehingga mengganggu pengapalan beras.

Permintaan impor ini ditandatangani Budi Waseso pada 18 Juli 2018, dengan nomor B 932/II/DU000/07/2018.

Hal tersebut juga dibenarkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan. Surat itu ditujukan ke Menteri Perdagangan dengan tebusan ke Dirjen Perdagangan Luar Negeri.

Namun, Dirut Bulog Budi Waseso kerap mengungkapkan tidak perlu mengimpor beras. Mantan pucuk pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini memastikan tidak akan ada impor beras hingga akhir 2018.

Ia mengaku stok beras di Bulog saat ini masih lebih dari cukup untuk konsumsi dalam negeri.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper