Bisnis.com, JAKARTA - Observatorium Hong Kong menurunkan sinyal bahaya badai Mangkhut, yang melintasi Filipina dan bergerak ke provinsi Guangdong, China ke sinyal level tiga yang setara dengan angin kuat.
Bursa saham Hong Kong akan dibuka seperti biasa hari ini dan kasino di Macau akan memulai bisnis mulai jam 8 pagi. Namun, penerbangan di wilayah masih terganggu.
"Masih ada angin kencang pada umumnya di wilayah itu, sementara angin kencang sesekali mempengaruhi dataran tinggi," ungkap observatorium, seperti dikutip Bloomberg.
Badai Mangkhut menyebabkan penutupan seluruh aktivitas di Hong Kong sepanjang hari Minggu setelah Observatorium memberi sinyal peringatan badai tertinggi. Hong Kong mampu melewati badai meskipun laporan media lokal menunjukkan kerusakan yang cukup besar pada sejumlah infrastruktur dan bangunan.
Badai Mangkhut juga menyebabkan kenaikan permukaan laut hingga empat meter lebih tinggi dari biasanya di Tsim Sha Tsui, South China Morning Post melaporkan seperti dikutip Bloomberg.
Bandara Hong Kong sedang mencoba untuk memulai aktivitas normalnya kembali. Menurut Flight Aware, lebih dari 1.400 penerbangan telah dibatalkan di seluruh wilayah. Cathay Pacific Airways mengatakan mereka memperkirakan kembalinya operasional normal secara bertaahp, tetapi akan ada penundaan lanjutan dan beberapa pembatalan penerbangan.
Sementara itu, otoritas regulator perjudian di Macau telah mengeluarkan perintah pada hari Sabtu yang memaksa kasino menghentikan aktivitasnya.
Meskipun kasino akan dapat dibuka kembali hari ini, akan memakan waktu cukup lama agar transportasi kembali normal mengingat adanya gangguan pada penerbangan dan layanan feri.
Akibat badai ini, lebih dari 2,45 juta orang dievakuasi di China, sedangkan lebih dari 48.000 kapal nelayan merapat ke pelabuhan di provinsi Guangdong pada Minggu sore, ketika Mangkhut menghantam provinsi tersebut.
Filipina terkena dampak paling parah badai Mangkhut, terutama pada pertanian di wilayah barat laut dengan korban tewas mencapai 50 orang. Pemerintah menempatkan kerugian pada sektor pertanian sebesar 4,99 miliar peso (US$ 92 juta) akibat badai.
Francis Tolentino, penasihat senior untuk Presiden Rodrigo Duterte, memperkirakan 5,7 juta orang terkena dampak badai ini.