Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badai Florence Ancam Carolina AS, Gubernur: Kita Dalam Bahaya

"Kita berada di dalam bahaya," ucap Gubernur North Carolina Roy Cooper pada Senin, seperti dilansir Reuters, Selasa (11/9/2018).
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 1,5 juta warga diperintahkan untuk mengevakuasi diri di sepanjang pantai Atlantik Amerika Serikat karena Badai Florence, badai kategori empat serta yang terkuat yang pernah mengancam wilayah Carolina selama tiga dekade terakhir, mendekat pada Selasa, (11/9/2018).

Badai Florence, dengan kecepatan 140 mph (220 kph), diprediksi akan semakin besar sebelum akhirnya sampai di daratan pada Rabu (12/9/2018), kemungkinan besar di Tenggara North Carolina, di dekat perbatasan South Carolina, ujar National Hurricane Center (NHC) di Miami.

"Kita berada di dalam bahaya," ucap Gubernur North Carolina Roy Cooper pada Senin, seperti dilansir Reuters, Selasa (11/9/2018).

Sementara itu, salah satu pusat pengamat badai mengatakan Badai Florence diprediksi akan mencapai puncaknya pada Kamis malam.

Gubernur Virginia Ralph Northam diisukan telah mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi 245.000 warga di wilayah pesisir pantai yang rawan dari banjir rob mulai pukul 08.00 pagi waktu setempat.

Sementara itu, Gubernur South Carolina Henry McMaster memerintahkan lebih dari satu juta warganya yang tinggal di sepanjang garis pantai untuk meninggalkan area tersebut mulai Selasa siang.

Sedikitnya 250.000 lebih orang dievakuasi dari utara Outer Banks di North Carolina pada Selasa setelah pada Senin lalu lebih dari 50.000 orang sudah terlebih dahulu diperintah untuk meninggalkan wilayah Hatteras dan Ocracoke, wilayah paling selatan di negara bagian.

Gubernur North Carolina, South Carolina, Virginia, dan Maryland telah mendeklarasikan status darurat untuk wilayah mereka masing-masing.

Otoritas mengeluarkan peringatan lonjakan jumlah korban jiwa dan potensi hujan berkepanjangan serta meluasnya banjir akibat terjangan Badai Florence, khususnya apabila bencana tersebut terus terjadi selama berhari-hari

Direktur NHC Ken Graham mengeluarkan peringatan ketinggian curah hujan yang "mengejutkan" yang kemungkinan akan melanda sejauh ratusan mil dan menyebabkan banjir bandang di sepanjang wilayah tengah Atlantik.

Menurut Graham, untuk wilayah yang paling rawan diperkirakan jumlah curah hujan dapat mencapai 10 hingga 15 inci (25-38 cm), bahkan dimungkinkan lebih jika badai terjadi di seluruh daratan, sebagaimana yang telah diprediksi.

Teringat akan kehancuran yang diakibatkan badai mematikan pada tahun lalu, warga Carolina memulai ritual-ritual persiapan menghadapi bencana -- memasang papan di jendela-jendela dan menyetok bahan makanan, air, dan bensin.

Diklasifikasikan sebagai kategori empat dari lima tahap kekuatan badai berdasarkan skala Saffir-Simpson, Badai Florence merupakan badai paling berbahaya yang mengancam daratan utama Amerika Serikat tahun ini dan yang pertama yang pernah menghantam Carolina sejak Badai Hugo meluluh-lantahkan wilayah Charleston, South Carolina pada 1989.

Di Pantai Holden, North Carolina, wilayah yang menjadi jalur badai, para warga lama sibuk mengamankan rumah dan harta kepemilikan mereka.

"Ini mengerikan bagi kami semua. Kami tahu kami tidak bisa bermain-main dengan bencana ini," ujar Jennifer Oosterwyk, pemilik butik Sugar Britches di Pantai Holden dan tinggal di sekitar Wilmington.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper