Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Kanada bertekad tidak akan dengan mudah tunduk terkait sejumlah isu penting dalam pembicaraan NAFTA dengan Amerika Serikat (AS) yang berlanjut hari ini, Rabu (5/9/2018) waktu setempat.
Padahal, Presiden AS Donald Trump, yang pekan lalu berhasil mencapai kesepakatan untuk merombak NAFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara) dengan Meksiko, anggota lainnya, mengancam akan mengenakan tarif otomotif di Kanada bahkan mengecualikannya dari perjanjian tiga negara itu, kecuali jika kesepakatan bisa dicapai dengan segera.
Seperti diketahui, Trump telah mengeluhkan bahwa perjanjian yang ditandatangani ketiga negara pada 1994 adalah yang terburuk dalam sejarah Amerika dan telah menyebabkan hilangnya ratusan ribu pekerjaan di AS.
Pemerintahan Trump, yang menuntut adanya kesepakatan baru untuk segera ditandatangani ketiga negara, ingin membatalkan mekanisme penyelesaian masalah yang justru dinilai sangat penting oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Kedua belah pihak, yang gagal menyelesaikan beberapa perbedaan besar dalam perundingan pekan lalu, juga memperdebatkan tuntutan AS atas lebih banyak akses ke pasar produk susu Kanada yang tertutup.
“Ada sejumlah hal yang harus kita perhatikan dalam renegosiasi NAFTA,” ujar Trudeau pada Selasa (4/9), seperti dikutip Reuters. Ia juga kembali menegaskan bahwa dia tidak akan menandatangani kesepakatan yang buruk bagi Kanada.
Baca Juga
Trump memberi tahu Kongres AS bahwa ia bermaksud menandatangani perjanjian baru itu pada akhir November. Namun para pejabat Kanada mengatakan tidak ingin terburu-buru.
“Bukannya kami tidak ingin bergerak cepat untuk berupaya dan mencapai kesepakatan. Namun saya pikir tentu saja kami bermaksud menggunakan waktu yang ada,” tutur seorang sumber terkait.
“Kami melihat niat baik di semua sisi dan jika kami melihat fleksibilitas, maka saya pikir kami dapat mulai melihat hal-hal bergerak ke arah yang baik,” tambahnya.
Para perunding telah melalui beberapa tenggat waktu sejak perundingan dimulai pada Agustus 2017. Ketika proses ini terus berjalan, beberapa pejabat AS bersikeras bahwa Trump tidak dapat menarik diri dari NAFTA tanpa persetujuan Kongres.
“Anda tidak dapat memperbarui NAFTA tanpa memperbaiki masalah dengan Kanada,” kata Senator Ron Wyden.