Bisnis.com, JAKARTA -- Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengumumkan pencalonannya sebagai pemimpin Partai Liberal Demokrat (Liberal Democratic Party/LDP), yang bisa memuluskan jalannya menjadi PM terlama Negeri Sakura.
Abe bakal memperebutkan posisi utama di partainya dengan Shigeru Ishiba, mantan Menteri Pertahanan Jepang, pada 20 September 2018. Pemenangnya dipastikan menjadi PM Jepang karena LDP merupakan pemimpin koalisi di parlemen.
"Sudah menjadi kewajiban saya untuk merespons mandat rakyat. Saya bertekad memimpin Jepang untuk tiga tahun berikutnya sebagai Presiden LDP dan PM," paparnya seperti dilansir Reuters, Senin (27/8/2018).
Hal itu disampaikan Abe dalam sebuah kunjungan kerja ke barat daya Jepang.
Sejumlah pihak menilai Abe bakal meraih kemenangan dengan mulus karena dia mampu memberikan posisi-posisi penting kepada para pendukungnya. Di sisi lain, pihak oposisi memiliki kedudukan yang relatif lemah.
Meski demikian, Abe--yang diangkat menjadi PM pertama kali pada 2012--belum mampu membawa ekonomi Jepang mencapai tingkat inflasi yang didambakan dengan Abenomics-nya. Jepang masih berupaya memenuhi target inflasi sebesar 2% dengan menerapkan kebijakan moneter super longgar.
Abe juga sebenarnya tidak terlalu populer, apalagi setelah skandal kolusi yang merundung keluarganya pada awal tahun ini. Skandal tersebut menyangkut dugaan dia dan istrinya memberikan diskon hingga 85% dalam penjualan lahan di Osaka kepada sebuah pengelola sekolah berhaluan ultra nasionalis.
Adapun Ishiba menjabat sebagai Menteri Pertahanan Jepang pada 2007-2008 di bawah PM Yasuo Fukuda serta Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di masa PM Taro Aso. Dia juga sempat menduduki posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) LDP pada 2012-2014.
