Pendekatan Informal
Bisnis.com, JAKARTA – Melakukan pendekatan kepada elit pejabat, dan pelaku usaha menjadi hal terpenting bagi seorang duta besar dalam menjajaki peluang kerja sama. Upaya pendekatan biasanya dilakukan secara formal. Namun, D. Supratikto, Duta Besar RI untuk Suriname, mengombinasikan gaya diplomasinya dengan pendekatan informal.
“Pendekatan informal lebih dikedepankan dengan mempertimbangkan masyarakat Suriname yang terbuka, meskipun dalam hal tertentu tetap mengikuti tata cara formal manakala diharuskan,” ujarnya kepada Bisnis.
Pendekatan informal yang dilakukannya ialah melalui pertandingan olahraga, khususnya sepak bola. Duta Besar yang akrab disapa Tikto ini bahkan ikut bergabung dalam sebuah klub sepak bola di Suriname yang anggotanya terdiri dari kalangan pejabat, pengusaha, dan tokoh masyarakat.
Dia menuturkan, pendekatan secara informal justru bisa mempermudah langkahnya berdikusi dengan pemangku kepentingan terkait karena adanya kedekatan secara personal, dan situasi yang lebih santai.
Tidak hanya memanfaatkan sepak bola untuk mendekati para pemangku kepentingan, Tikto juga memanfaatkan sepak bola untuk menjalin hubungan baik dengan para TKI yang digelar rutin setiap minggu.
Kegiatan itu juga sekaligus bisa dimanfaatkan untuk pembinaan dan perlindungan kepada TKI yang berjumlah sekitar 500 orang di Suriname.
Selama mengemban tugas sebagai Duta Besar RI untuk Suriname, Tikto mengungkapkan ada banyak hal menarik yang bisa ditiru atau diterapkan di Indonesia. Misalnya, kehidupan masyarakat Suriname yang terbuka dan harmonis meskipun masyarakatnya multietnik.
“Kata-kata yang dijunjung ialah Sranam alla Sranamang musu bondru kong nawang yang kurang lebih artinya adalah kita harus bersama sebagai orang Suriname, hidup tanpa sekat-sekat sosial yang memisahkan di dalam masyarakat,” paparnya.
Pada era digitalisasi seperti saat ini, Tikto menyatakan pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk untuk memublikasikan berbagai kegiatan yang diselenggarakan KBRI Paramarimbo juga sangat penting.
Hal itu juga dilakukan sebagaimana arahan Kementerian Luar Negeri yang mendorong para duta besar untuk menerapkan diplomasi zaman now.
Meski perkembangn teknologi digital cenderung bergerak cepat, dia mengaku tak mengalami kesulitan dalam memanfaatkan teknologi guna menunjang pelaksanaan tugasnya. Dia telah mendapatkan dukungan dari sejumlah staf yang cukup kompeten dalam penguasaan teknologi digital.