Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEMPA LOMBOK: Korban Mengemis dan Menjarah Gara-gara Distribusi Bantuan Tak Merata

Sulitnya mendapatkan bantuan logistik gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menjadi keluhan keseharian yang dilontarkan para pengungsi, dari persoalan terpal sampai kebutuhan sembilan bahan pokok.
Sejumlah warga berada di tenda pengungsian pascagempa di Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB, Senin (20/8). Pascagempa bumi yang berkekuatan 7 Skala Richter mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita mengakibatkan sejumlah rumah di daerah tersebut roboh dan puluhan warga mengungsi. /Antara
Sejumlah warga berada di tenda pengungsian pascagempa di Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB, Senin (20/8). Pascagempa bumi yang berkekuatan 7 Skala Richter mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita mengakibatkan sejumlah rumah di daerah tersebut roboh dan puluhan warga mengungsi. /Antara

Bisnis.com, LOMBOK TIMUR - Sulitnya mendapatkan bantuan logistik gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menjadi keluhan keseharian yang dilontarkan para pengungsi, dari persoalan terpal sampai kebutuhan sembilan bahan pokok.

Bahkan, soal pendistribusian yang tidak merata pun menjadi cerita tersendiri yang disampaikan oleh para relawan yang sudah turun ke Pulau Lombok pascagempa 7,0 Skala Richter (SR) pada 5 Agustus 2018.

Semuanya itu berujung pada kurangnya koordinasi dalam penyaluran bantuan kepada para pengungsi.

Tak mengherankan kalau memunculkan kecemburuan antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya di pulau tersebut, seperti warga Lombok Timur yang merasa kurang mendapatkan perhatian ketimbang Kabupaten Lombok Utara.

Distribusi bantuan ke Lombok Utara dinilai berlebih, seperti posko pengungsian utama di Kecamatan Tanjung.

Dari pantauan Antara, pascagempa 6,9 SR pada Minggu (19/8/2018), bantuan logistik untuk daerah tersebut terhitung kurang dibandingkan dengan di Lombok Utara yang berpusat di kota Kecamatan Tanjung.

Keluhan dari warga dimulai sejak daerah Sambalia, Obel-Obel, Blanting, Madayin, Sanjang, sampai Sembalun.

Saat ini jumlah pengungsi di daerah tersebut bertambah mengingat gempa pada Minggu (19/8/2018) malam itu berpusat di Lombok Timur.

Halaman Selanjutnya
Pengemis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper