Bisnis.com, JAKARTA -- Rangkaian gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat banyak akses jalan di provinsi itu menjadi rusak.
Hal tersebut membuat distribusi logistik untuk korban gempa menjadi terhambat dan sejumlah daerah menjadi terisolir.
Selain itu, transportasi untuk bantuan logistik bagi para pengungsi yang berada di perbukitan masih minim karena jalur tersebut sempit dan banyak kendaraan lalu lalang.
“Untuk mengatasi ini, tiga helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) digunakan untuk distribusi bantuan ke daerah terisolir,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resmi, Senin (13/8/2018).
Dia menyebut pengungsi maupun korban gempa saat ini masih membutuhkan banyak barang yang sifatnya mendesak. Di antaranya tenda, selimut, makanan siap saji, terpal/alas tidur, air bersih, perbaikan jaringan komunikasi, penerangan atau listrik, kendaraan untuk distribusi logistik, serta kebutuhan dasar sehari-hari.
Sementara itu, tim SAR gabungan terus melakukan upaya evakuasi penyelamatan korban gempa mengingat masih banyak korban yang perkirakan terjebak di reruntuhan bangunan dan tertimbun tanah longsor.