Bisnis.com, JAKARTA -- Korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bertambah.
Menurut data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (13/8/2018), dampak gempa 7 Skala Richter (SR) pada 5 Agustus 2018 menyebabkan 436 orang meninggal dunia.
“Jumlah 436 orang meninggal dunia tersebut adalah korban yang sudah terdata oleh Kepala Desa dan Babinsa,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resminya, Senin (13/8).
BNPB juga mencatat korban luka-luka sebanyak 1.353 orang, yang terdiri dari 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara dengan jumlah 640 orang.
“Lombok Utara adalah daerah yang paling terdampak gempa karena berdekatan dengan pusat gempa 7 SR,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Posko Tanggap Gempa Lombok pada hari ini, jumlah pengungsi tercatat sebanyak 352.793 orang.
Sebaran pengungsi terdapat di Kabupaten Lombok Utara 137.182 orang, Lombok Barat 118.818 orang, Lombok Timur 78.368 orang, dan Kota Mataram 18.368 orang.
“Jumlah pengungsi sering berubah. Hal ini disebabkan banyak pengungsi pada siang hari kembali ke rumahnya atau bekerja di kebunnya. Pada malam mereka kembali ke pengungsian, ada juga pengungsi yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” jelas Sutopo.