Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan evakuasi dan penanganan pengungsi korban gempa di Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi prioritas kepada seluruh kementerian/lembaga.
Hal itu diungkapkannya pada sambutan rapat terbatas (ratas) penanganan bencana alam Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Berdasarkan informasi yang didapat Kepala Negara, proses pencarian korban dilakukan intensif dengan mengerahkan alat-alat berat.
"Saya minta dipastikan ketersediaan logistik, tenda, selimut, makanan, terutama makanan untuk bayi, obat-obatan, pasokan air serta berkaitan dengan listrik," katanya.
Sejak gempa bumi berkekuatan 7 SR pada Minggu (5/8), Jokowi mengungkapkan pihaknya terus melakukan pemantauan termasuk dari jumlah korban hingga perkembangan evakuasi korban.
Gempa sebesar 6,4 SR pertama kali mengguncang NTB pada Minggu (29/7). Sepekan kemudian, terjadi gempa 7 SR yang disusul gempa sebesar 6,2 SR pada Kamis (9/8).
Di antara gempa-gempa kuat tersebut, ada ratusan gempa yang intensitasnya relatif lebih kecil.
"Selang beberapa lama setelah gempa yang pertama terjadi, saya sudah perintahkan langsung kepada Kepala BPNB, Basarnas, Panglima TNI, Kapolri langsung bergerak termasuk evakuasi wisatawan di sekitar Lombok, memberikan perawatan kepada korban, dan penanganan pengungsi," tambah Jokowi.
Setelah upaya tanggap darurat selesai, pemerintah akan melakukan rehabilitasi untuk memperbaiki kondisi fisik bangunan maupun fasilitas umum yang rusak.
Selain itu, Jokowi juga meminta kementerian/lembaga terkait serta pemerintah daerah untuk melakukan edukasi mitigasi bencana.
"Terutama di daerah rawan bencana agar masyarakat memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana alam," tegasnya.