Bisnis.com, JAKARTA - Korban meninggal dunia akibat guncangan gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) di Lombok, NTB terus bertambah.
Data sementara yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (8/8/2018), 131 jiwa dilaporkan meninggal dunia.
“Kami telah menerima data tambahan korban jiwa, tapi BNPB dan BPBD masih melakukan verifikasi. Melakukan identifikasi, karena terkait bantuan duka cita dan penanganan lainnya,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Jumlah korban 131 orang meninggal dunia tersebut merupakan dari beberapa lokasi yang berdampak guncangan gempa.
Berdasarkan rincian, 131 orang meninggal dunia berasal dari Lombok Utara 78 orang, Lombok Barat 24 orang, Lombok Timur 19 orang , Mataram 2 orang, Lombok Tengah 2, Denpasar 2 oranv.
Sutopo kembali mengingatkan jika jumlah terus kemungkinan besar akan terus bertambah, mengingat masih banyak bangunan-bangunan yang runtuh belum terevakuasi.
“Data 131 orang meninggal dunia akan terus bertambah, menurut laporan di sejumlah tempat mulai tercium aroma jenazah,” ujar Sutopo.
Tim SAR gabungan yang dikomandoi oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) terus melakukan evakuasi yang dilakukan sejak hari pertama setelah gempa.
Untuk itu, Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat memberlakukan masa tanggap darurat bencana sampai dengan 11 Agustus 2018 mendatang, namun tidak menutup kemungkinan masa tersebut akan diperpanjang.