Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah terus memberikan penguatan dan pendampingan penanganan gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan memastikan pemerintah daerah memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak yakni kebutuhan permakanan, kebutuhan tempat tinggal sementara berupa tenda-tenda dan layanan dukungan psikososial.
"Kendali dalam penanganan bencana alam gempa bumi oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemprov NTB. Sementara pemerintah pusat khususnya Kementerian Sosial memberikan pendampingan dan penguatan," ujar Menteri Sosial Idrus Marham usai meninjau Posko Induk di Kecamatan Tanjung, dalam rilis yang diterima Bisnis Selasa (7/8/2018).
Menteri Sosial Idrus Marham (kanan) meninjau korban gempa di Lombok, NTB./Istimewa-Kemsos
Mensos menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi dan warga terdampak gempa telah didirikan empat Dapur Umum di Kabupaten Lombok Utara. Kemensos juga menyerahkan 3.000 paket sembako bantuan Presiden tahap pertama dari rencana 10.000 paket sembako.
Dia menambahkan sejumlah dapur umum dari berbagai elemen masyarakat juga didirikan di beberapa titik. Mensos mempersilakan dapur umum yang dikelola swadaya berjalan memberi layanan, sementara Kemensos akan membantu memenuhi bahan pangannya.
Untuk mengamankan kebutuhan pangan warga, Mensos mendorong bupati dan wali kota menerbitkan Surat Keputusan Tangap Darurat untuk mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga 100 ton.
Sementara di tingkat provinsi, Gubernur dapat mengeluarkan SK untuk mengeluarkan CBP hingga 200 ton. Apabila CBP tersebut telah digunakan maka untuk keperluan di atas 200 ton dapat dikeluarkan oleh Mensos.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos Harry Hikmat mengatakan untuk distribusi sembako dan nasi bungkus dari dapur umum, pihaknya mengerahkan Tagana dan Pendamping PKH. Hanya saja, karena mereka juga terdampak gempa dan mengungsi, maka perlu dukungan personil dari wilayah terdekat NTB.
"Tercatat yang telah diberangkatkan oleh Pemprov masing-masing adalah Tagana (Taruna Siaga Bencana) Jawa Timur sebanyak 20 orang, Tagana Sulsel 10 orang, Tagana Gorontalo 7 orang, dan Tagana Kalsel 5 orang. Mereka akan bergabung dengan tim Kemensos di Posko Induk di Kecamatan Tanjung. Selanjutnya berbagi tugas ke berbagai titik terdampak gempa," kata Dirjen.
Harry menjelaskan Tagana dari berbagai provinsi juga membawa bantuan logistik dan Dapur Umum mobile untuk membantu pemenuhan kebutuhan makanan pengungsi.
"Selain Tagana, Pendamping PKH juga kami libatkan untuk membantu evakuasi, pendistribusian logistik, penyaluran kebutuhan permakanan, maupun pendataan warga terdampak gempa," kata Dirjen.
Koordinator PKH Kabupaten Lombok Utara Raden Zulkarnaen mengatakan setiap pendamping berinisiatif di kecamatan masing-masing menjadi panitia lokal yang mengkoordinir pendistribusian bantuan makanan dan air minum. Zul sendiri saar ini mengelola Posko Dusun Cupek Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung.