Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sedih oleh banyaknya korban jiwa, cedera dan luasnya kerusakan akibat gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, kata wakil juru bicara PBB pada Senin (6/8/2018).
Di dalam satu pernyataan yang dibacakan oleh Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB, Guterres menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban dan kepada rakyat serta Pemerintah Indonesia, dan mendoakan orang cedera agar cepat sembuh.
Ia juga mengatakan PBB siap mendukung upaya pertolongan dan penyelamatan yang sedang berlangsung, jika diperlukan.
Gempa bumi dengan kekuatan 7,0 pada Skala Richter pada Minggu (5/8/2018) mengguncang dengan pusat gempa sekitar 18 kilometer di sebelah barat-laut Kabupaten Lombok Timur dan 15 kilometer di bawah tanah. Gempa tersebut telah menewaskan hampis 100 orang dan melukai lebih dari 200 orang lagi.
Guncangan kuat juga dirasakan di Pulau Bali, yang berdekatan dan objek wisata terkenal, dan Provinsi Jawa Timur, kata Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia.
Gempa pada Minggu (5/8/2018), menambah parah keadaan akibat gempa lain dengan kekuatan 6,4 pada Skala Richter, yang mengguncang pulau itu pada 29 Juli dan menewaskan 17 orang serta melukai lebih dari 350 orang lagi.
Indonesia rentan terhadap gempa sebab terletak di daerah rentan gempa yang dinamakan Lingkar Api Pasifik.
Masih pada Senin (6/8/2018), Presiden Sidang Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak mengatakan di akun Twitter bahwa ia mengikuti laporan yang berasal dari Indonesia dengan keprihatinan besar, dan bertambahnya korban jiwa setelah gempa di Lombok, Bali serta pulau lain membuat dia sedih.
Ia mengatakan doanya bersama Pemerintah Indonesia serta keluarga korban dan penyintas.