Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baru 12 Daerah Serahkan PPKD ke Kemendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru menerima 12 Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah dari pemerintah kabupaten/kota.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyalami siswa SMP St. Bernardus ketika meninjau pelaksanaan ujian nasional di SMP St. Bernardus Timika, Mimika, Papua, Senin (23/4)./Antara
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyalami siswa SMP St. Bernardus ketika meninjau pelaksanaan ujian nasional di SMP St. Bernardus Timika, Mimika, Papua, Senin (23/4)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru menerima 12 Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah dari pemerintah kabupaten/kota. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sri Hartini berharap pemerintah daerah dapat segera menyelesaikan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang berisi inventarisasi obyek pemajuan kebudayaan.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (1/8/2018), Kemendikbud menyatakan laporan tersebut ditargetkan selesai pada 31 Agustus 2018.

Keberadaan PPKD dinilai penting dalam perumusan strategi pemajuan kebudayaan dari masing-masing daerah di Tanah Air. Strategi pemajuan kebudayaan akan dijadikan dasar perumusan Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan, yang menjadi salah satu acuan kerangka baru Rencana Pembangunan Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang Nasional.

"Sesuai Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, terdapat sepuluh obyek pemajuan kebudayaan, yakni tradisi lisan, manuskrip, adat-istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional," tuturnya pada acara Lokakarya Penyusunan PPKD Provinsi Tahap I di Jakarta, Rabu (1/8).

Adapun Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud Ananto Kusuma Seta mengatakan sepuluh obyek pemajuan kebudayaan tersebut harus dapat dijadikan sebagai media memperteguh persatuan dan kesatuan serta jati diri bangsa.

Dia menyebut pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan.

"Maka, sudah waktunya kita melaksanakan pendidikan berbasis kebudayaan. Tugas kita untuk meningkatkan literasi kebudayaan nasional kepada anak-anak kita, generasi penerus bangsa," ucap Ananto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper