Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang P.S Brodjonegoro mengungkapkan depresiasi rupiah tidak akan mengganggu target pembangunan Indonesia.
"Target pembangunan kemiskinan pengangguran tidak berubah," ungkapnya seusai memberikan sambutan di seminar internasional di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (21/7/2018).
Menurutnya, depresiasi rupiah yang terjadi Jumat (20/7/2018) terjadi karena faktor kondisi perekonomian global yang berdampak ke nilai tukar.
Faktor eksternal yang dimaksud adalah pernyataan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang merevisi pernyataan Trump tentang The Fed.
Sebelumnya, Trump mengungkapkan pihaknya tidak menyukai kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga, lalu pernyataan itu diralat dengan ungkapan, Pemerintah AS menghargai independensi The Fed.
Selain itu, sentimen negatif lainnya datang dari kebijakan Bank Sentral China yang memilih membiarkan pelemahan Yuan, sehingga tren nilai tukar negara-negara emerging market melemah.
Seperti diketahui, pada perdagangan kemarin, rupiah sempat menyentuh level Rp14.545 per dolar AS dan ditutup menguat Rp14.495.
Menurut Bambang, dengan rupiah yang terus terdepresi akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Namun, pihaknya memastikan inflasi dapat tetap terjaga. "Inflasi masih bisa terjaga," imbuhnya.
Dia mengungkapkan dalam rangka menjaga stabilitas rupiah pemerintah akan terus memperbaiki fundamentalnya terutama defisit transaksi berjalan.