Bisnis.com, JAKARTA – Ibadah haji yang merupakan rukun kelima dalam menjalankan syariat Islam dan menjadi harapan seluruh umat muslim di dunia harus dipersiapkan secara sungguh-sungguh dengan "amunisi" yang memadai dari para jemaah itu sendiri.
Mulai dari kesehatan jasmani dan persiapan keuangan sebagai syarat utamanya, bekal keilmuan soal kegiatan ibadah haji itu sendiri juga menjadi hal yang penting dimiliki oleh para jemaah.
"Itu jadi hal penting juga, karena itu setiap jemaah di asrama kami bekali dengan pengetahuan-pengetahuan tersebut yang diberikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Jakarta," kata Ketua PPIH embarkasi Jakarta Saiful Mujab di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Petugas PPIH embarkasi Jakarta sendiri memang sejak awal kedatangan kloter pertama pada Senin (16/7/2018), memberikan penyegaran pengetahuan ibadah haji dengan memberikan bekal-bekal ilmu keislaman dan latihan manasik ibadah haji di halaman masjid Asrama Haji Pondok Gede.
"Di samping itu semua, tak kalah pentingnya, para jemaah haji juga kami harap menjaga kesehatannya selama di asrama dan ketika berada di Tanah Suci untuk kelancaran ibadah mereka," ujar Saiful Mujab.
Kesehatan menjadi faktor utama dalam suksesnya ibadah haji mengingat kondisi iklim Arab Saudi yang berkontur gurun dan memiliki tingkat suhu yang lebih tinggi dari Indonesia.
Dengan kondisi sedemikian rupa, jemaah haji rawan mengalami dehidrasi karena kurang cairan.
"Jalan keluarnya adalah dengan banyak minum. Tapi dengan banyak minum juga berisiko jemaah sering pergi ke toilet," kata staf senior pemasaran produk kantung urin Peepis, Akbar Tanjung di Asrama Haji.
Hal ini akan menjadi masalah ketika jemaah melakukan ibadah utama ketika wukuf di Arafah, tuturnya, karena dari informasi yang dimilikinya pemerintah Arab Saudi hanya menyediakan 40 unit toilet bagi satu pemondokan yang isinya bisa mencapai 2.900 calon haji sehingga tidak jarang terjadi antrean panjang di depan toilet.
"Karena itu, persiapan para jemaah untuk membawa kantung urin menjadi salah satu pilihan yang paling baik," katanya.
Kantung urin tersebut, Akbar menjelaskan menjadi pilihan yang paling baik karena selain mudah digunakan dimana saja, juga tidak akan menjadi sumber polusi pada lingkungan. "Urin yang masuk akan berubah menjadi jeli yang ternyata juga memiliki manfaat sebagai pupuk," ujarnya.
Embarkasi Jakarta akan memberangkatkan 24.524 calon haji dan 315 orang petugas yang terbagi dalam 63 kloter di dua gelombang.
Gelombang pertama pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia embarkasi Jakarta, akan berangkat menuju Madinah dengan jadwal terakhir pada 29 Juli 2018.
Untuk gelombang kedua jemaah langsung mendarat di bandara Jedah yang akan pertama kali terbang pada 30 Juli 2018 dengan akhir pemberangkatan pada 15 Agustus 2018.
Untuk 2018, calon jemaah haji termuda embarkasi Jakarta berumur 18 tahun (kloter lima) dari provinsi Banten dan yang tertua berumur 98 tahun (kloter 47), juga dari Banten.