Bisnis.com, JAKARTA—Menjelang tahun politik 2019 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mendorong da’i dan pendakwah yang berpikiran moderat menguasai wilayah dan wacana publik.
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Maman Imanulhaq mengatakan hal itu agar para da’i atau pendakwah dapat menggiring umat Islam berwacana melalui politik kemaslahatan, bukan politik identitas atau menggunakan isu agama untuk memecah belah bangsa.
Oleh karena itu, pihaknya akan bersinergi dengan berbagai kalangan mewujudkan hal tersebut. Di antaranya, mendorong kementerian agama lebih aktif melakukan pengawasan terhadap dakwah-dakwah yang mengarah pada kebencian.
Pihaknya pun mendorong Dewan Masjid Indonesia untuk bekerjasama mengisi masjid-masjid dengan da’i dan pendakwah yang memiliki wawasan Islam moderat.
“Sehingga para da’i para pendakwah yang moderat itu betul-betul menguasai wilayah publik dan juga menguasai sosial media. Jangan sampai kita kecolongan, orang jangan sampai dicekoki dakwah-dakwah yang mengarah pada kebencian perpecahan bangsa,” ujar Maman, yang juga politisi PKB itu kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden RI, Selasa (17/7/2018).
Pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada pemimpin-pemimpin keagamaan agar memiliki perspektif kebangsaan yang kuat. Dengan demikian militansi kelompok moderat bisa dibangkitkan kembali.
Ke depan, ia berharapan langkah tersebut bisa menghadang laju penyebaran radikalisme dari kelompok-kelompok intoleran.
“Jadi Indonesia yang berkeadaban itu harus dibantu bahwa Islam ataupun agama apapun harus mengarah kepada nilai-nilai keadabaan, sopan, kesantunan,” imbuhnya.