Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan dukungan terhadap tim mahasiswa Indonesia yang akan berlaga di ajang global Shell Make the Future Live di London, Inggris pada 5-8 Juli 2018.
"Presiden berharap tim mahasiswa Indonesia kembali mencetak prestasi yang membanggakan dan membawa harum nama bangsa," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/6/2018).
Moeldoko menyatakan harapannya supaya kreativitas, inovasi dan motivasi yang kuat dari para mahasiswa ini akan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia lainnya untuk turut berkontribusi dalam upaya memberikan solusi energi masa depan.
Setelah melalui seleksi dan kompetisi yang ketat dengan tim-tim mahasiswa dari kawasan Asia Pasifik, tiga tim mahasiswa Indonesia yaitu Tim Semar Urban UGM Indonesia dari Universitas Gadjah Mada, Tim ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Tim Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta berhasil tercatat sebagai mobil tercepat dan terhemat di ajang SEM DWC Asia 2018 yang digelar di Singapura pada 8 – 11 Maret lalu.
Ketiga tim berhak mewakili Asia melaju ke grand final kejuaraan dunia SEM Drivers’ World Championship 2018 yang menjadi bagian dari festival Shell Make the Future Live dan akan berkompetisi dengan para pemenang dari kawasan lainnya yaitu dari Eropa dan Amerika.
Sementara, satu tim mahasiswa UGM juga berhasil lolos masuk ke tahap final ajang kompetisi “Shell Ideas360” dan akan mewakili Asia ke tingkat dunia.
Shell Ideas360 adalah sebuah ajang kompetisi yang menantang para mahasiswa seluruh dunia untuk mengembangkan beragam ide dan gagasan dalam menghadapi tantangan global di sektor energi, pangan dan air.
Di tahap final, tim mahasiswa UGM dengan gagasan mobil pintar yang diberi nama Smart Car Microalgae Cultivation Support akan bersaing dengan 4 tim mahasiswa dari 4 negara lainnya yaitu dari Uni Emirates Arab, Amerika, Perancis dan Australia pada 5 Juli mendatang di ajang festival Shell Make the Future Live di London, Inggris.
Kompetisi Shell Ideas360 tahun ini diikuti tak kurang dari 3.363 ide atau gagasan yang masuk dari tim mahasiswa di seluruh dunia. Pada tahap akhir (final) tersisa 5 gagasan dari 5 tim dari 5 negara, termasuk diantaranya tim mahasiswa UGM dari Indonesia.