Bisnis.com, JAKARTA -- Menjelang pemilihan gubernur Jawa Tengah, keterlibatan Ganjar Pranowo dalam kasus korupsi KTP-Elektronik kembali diungkit.
Ratna Sarumpaet bersama perwakilan masyarakat Jawa Tengah hari ini mengunjungi Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ratna menyampaikan bahwa dirinya memfasilitasi masyarakat Jawa Tengah yang menginginkan agar KPK memberikan kepastian terkait keterlibatan Ganjar Pranowo dalam kasus korupsi KTP-elektronik yang merugikan negara hingga Rp2,3 triliun.
"Kehadiran kami di sini memfasilitasi kawan-kawan dari Jawa Tengah mewakili dari 35 kabupaten," papar Ratna mengenai maksud kunjungannya di KPK, Jumat (22/6/2018).
Ganjar Pranowo saat ini merupakan calon Gubernur Petahana Provinsi Jawa Tengah yang berpasangan dengan Taj Yasin.
"Kedatangan mereka kemari sebenarnya hanya untuk meminta kepastian tentang kedudukan kasusnya Ganjar Pranowo," lanjut Ratna.
Sebagai pihak yang mewakili sebagian masyarakat Jawa Tengah, Ratna tetap akan memfasilitasi kelompok tersebut dalam upaya memperoleh kepastian KPK atas keterlibatan Ganjar dalam kasus KTP-elektronik.
Pihak KPK belum memberikan konfirmasi terkait kunjungan Ratna dan sejumlah orang itu.
Terlepas dari kunjungan orang-orang yang mengatasnamakan sebagai perwakilan masyarakat Jawa Tengah bersama Ratna Sarumpaet ke KPK, hasil survei hingga Rabu (21/6/2018) menunjukkan bahwa pasangan Ganjar-Taj Yasin masih menempati tingkat elektabilitas tertinggi.
Riset lembaga survei politik Indo Barometer menyatakan 67,3% responden yang merupakan warga Jawa Tengah menginginkan Ganjar Pranowo kembali menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2018 - 2023.
Survei Indo Barometer dilakukan pada 7 hingga 13 Juni 2018 terhadap 800 responden di 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah dengan tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan data Indo Barometer, saat dihadapkan antara pilihan Ganjar dan Sudirman, 66,9% responden menyatakan akan memilih Ganjar.