Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Alasan Titiek Soeharto Tinggalkan Partai Golkar

Putri Presiden ke-2 HM Soeharto, Titiek Soeharto memutuskan meninggalkan partai yag didirikan ayahnya, Partai Golongan Karya, untuk bergabung dengan partai bentukan adiknya, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).
Titiek Soeharto /Antara
Titiek Soeharto /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Putri Presiden ke-2 HM Soeharto, Titiek Soeharto memutuskan meninggalkan partai yag didirikan ayahnya, Partai Golongan Karya, untuk bergabung dengan partai bentukan adiknya, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).

Keputusan hengkang dari Partai Golkar tersebut disampaikan Titiek di hadapan Konsolidasi Pemenangan Partai Bekarya Daerah Istimewa Jogyakarta, Senin 11 Juni 2018 di Musium Memorial Jenderal Besar Bapak H.M. Soeharto, Kemusuk, Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY, Senin (11/6/2018).

Dalam pernyataan persnya yang diterima Bisnis, Senn malam (11/6/2018), Titiek mengungkapkan sejumlah alasan di balik keputusannya tersebut. Berikut ini penjelasannya:

1. Prihatin dengan keadaan bangsa

  •  Pada saat kurang lebih 7 juta tenaga kerja menganggur, dan butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarga mereka ditengah kondisi ekonomi yang mencekik, Indonesia dibanjiri Tenaga Kerja Asing yang tidak lebih pandai dari pada Tenaga Kerja Indonesia.
  • Alam dan tanah yang begitu subur yang Allah karuniakan kepada Indonesia, seolah-olah tidak ada artinya karena tidak dapat diolah dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, sehingga apa-apa masih Import,
  • Kekayaan sumber daya alam yang melimpah yang Allah karuniakan kepada Indonesia tidak dapat dinikmati oleh rakyat, tidak dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan oleh Undang – Undang.
  • Penyelundupan narkoba yang berton-ton jumlahnya, yang sudah pasti bisa menghancurkan bangsa Indonesia, sungguh sangat menyedihkan Pemerintah tidak sedikitpun berkomentar tentang hal itu.

2. Berseberangan tujuan politik

Titiek sedih karena tidak dapat menyampaikan protes dan menyuarakan hati nurani rakyat mengingat sebagai Anggota Partai Golkar yang merupakan Partai Besar pendukung pemerintah, tidak melakukan hal seharusnya yaitu memberikan masukan mana hal-hal baik dan yang buruk kepada Pemerintah.

Sebagai anak biologis Presiden Soeharto, Titiek mengaku tidak bisa berdiam diri untuk tidak menyuarakan jeritan rakyat, dan akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya.

3. Ingin lanjutkan Cita-Cita Ayahnya

Partai Golkar telah memiliki begitu banyak politisi handal, sehingga tidak memerlukan kehadiran Titiek Soeharto. Sementara Partai Berkarya yang berjuang untuk melanjutkan cita-cita Pak Harto untuk mensejahterakan bangsa ini, mencerdaskan bangsa ini, menciptakan kehidupan masyarakat yang adil makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sudah pasti memerlukannya.

Partai Berkarya harus lolos Parliamentary Threshold dalam Pemilu Legislatif tahun depan, dan ini adalah pekerjaan yang sangat berat.

Partai Berkarya tidak bisa melakukannya sendiri. Partai Berkarya membutuhkan dukungan seluruh masyarakat dan seluruh komponen bangsa, agar cita-cita luhur dari Pak Harto dan para pendiri bangsa ini bisa segera terwujud yaitu Indonesia menjadi Bangsa yang besar, Bangsa yang bermartabat dengan rakyatnya yang cerdas, hidup adil, makmur dan sejahtera.

Dalam peryataannya, Titiek menyampaikan terima kasih kepada Partai Golkar yang telah menempanya menjadi salah satu politikus perempuan yan diperhitungkan di Republik ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper