Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toshiba Jual Bisnis PC ke Sharp Seharga US$36 miliar

SharpCorp., yang dikendalikan oleh Foxconn Technology Group, akan membeli bisnis personal komputer (personal-computer/PC) milik Toshiba Corp. Pasalnya, induk usaha Sharp yang berbasis di Taiwan tersebut ingin Sharp kembali ke pasar PC dan membentuk brand-nya sendiri.
Ilustrasi/toshiba.co.jp
Ilustrasi/toshiba.co.jp

Kabar24.com, JAKARTA – SharpCorp., yang dikendalikan oleh Foxconn Technology Group, akan membeli bisnis personal komputer (personal-computer/PC) milik Toshiba Corp. Pasalnya, induk usaha Sharp yang berbasis di Taiwan tersebut ingin Sharp kembali ke pasar PC dan membentuk brand-nya sendiri.

“Toshiba akan menjual 80% sahamnya seharga 4 miliar yen (US$36 miliar) dan kedua perusahaan akan melengkapi transaksi penjualan ini hingga 1 Oktober 2018,” tulis pernyataan bersama Sharp dan Toshiba, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (5/6/2018).

Namun, kedua perusahaan menyatakan kesepakatan ini tidak akan terlalu berdampak kepada penghasilan mereka.

Toshiba merupakan perakit laptop dan tablet untuk pengguna individu dan korporasi di bawah brand Dynabook. Kesepakatan ini merupakan yang terbaru bagi Toshiba. Sebelumnya, konglomerat Jepang tersebut telah menjual bisnis televisinya kepada Hisense Group dari China dan bisnis produk putihnya untuk Midea Group yang juga dari China. Pasalnya, perusahaan sedamg berupaya memperbaiki neraca keuangan setelah anak perusahaan energi nuklirnya, Westinghouse, bangkrut.

Sementara itu, operasional PC milik Toshiba telah mencatatkan kerugian operasional sejumlah 97 miliar yen selama tiga tahun fiskal belakangan. Penjualan turun 75% selama periode tersebut karena perusahaan mundur dari pasar konsumen luar negeri, menutup pabrikan, dan mengalihdayakan produksi.

Di sisi lain, Sharp, yang telah menutup operasional PC-nya pada 2010, berspekulasi bisa membalikkan uang Toshiba yang hilang dengan bantuan rantai penawaran ekstensif dari Foxconn.

Kembalinya Sharp ke pasar PC akan menjadi langkah yang jarang terjadi di antara manufaktur elektronik Jepang. Pasalnya, sebagian besar manufaktur elektronik tengah membidik pasar smartphone serta  perangkat komputer dan televisi di tengah-tengah persaingan harga di Asia.

Adapun Terry Gou, pendiri dan Direktur Foxconn,juga dikabarkan sedang mencari cara untuk mengurangi ketergantungan kontrak manufaktur dengan Apple Inc., yang berkontribusi untuk lebih dari setengah pendapatannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper