Bisnis.com, JAKARTA - Calon Jemaah Haji 2018 diminta mewaspadai infeksi saluran pernapasan ketika berada di Tanah Suci.
Yanuar Fajar, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menuturkan dalam beberapa tahun terakhir, gangguan pernapasan merupakan ancaman penyakit yang paling besar dapat diderita jemaah. Tercatat lebih dari 50% jemaah haji terkena keluhan saluran pernapasan seperti asma, pneumonia, bronchitis, hingga TB paru.
Kebanyakan jemaah haji yang mengalami gangguan pernapasan adalah perokok. Hal ini diungkapkan oleh dr. Yanuar Fajar, Kepala KKIH Madinah.
"Jemaah haji Indonesia yang sakit rata-rata perokok. Kebiasaan tersebut menjadi pemicu timbulnya gangguan saluran pernapasan, apalagi iklim dan cuaca di Arab Saudi sangat berbeda dengan di Indonesia," kata Yanuar, dalam keterangan resminya Sabtu (2/6/2018).
Untuk itu, Yanuar mengharapkan masyarakat memperbanyak minum, makan dengan teratur. "Banyak lah minum air putih. Tidak perlu takut sering buang air kecil karena di sana tersedia banyak toilet," himbau Yanuar.
Selain itu, calon jemaah haji perlu cukup istirahat. Menjaga sirkjlasi udaha tempat menginap dengan membuka kaca dinpagi hari, hingga hentikan kebiasaan merokok. "Terakhir, bawa obat-obatan pribadi. Jemaah yang memiliki riwayat penyakit dengan obat khusus diharapkan membawa obat-obatan pribadi. Dikhawatirkan obat tersebut tidak tersedia di layanan kesehatan jemaah" katanya.