Bisnis.com, JAKARTA—Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai pencapaian cita-cita reformasi setelah 20 tahun berlalu masih jauh dari harapan, baik dari sisi hukum, ekonomi, maupun politik.
Hal itu disampaikan Zulkifli dalam acara “Refleksi 20 Tahun Reformasi” yang digelar di Gedung DPR, Senin (21/5/2018). Hadir pada acara itu tokoh reformasi Amien Rais, Albert Hasibuan, HS Dillon, Harry Dharmawan, serta sejumlah tokoh lainnya.
Dari kalangan parlemen hadir Wakil Ketua DPR masing-masing Fahri Hamzah dan Taufik Kurniawan serta Wakil Ketua DPD Nono Sampurno dan sejumlah anggota DPR dan anggota DPD.
Menurut Zulkifli salah satu bentuk kegagalan reformasi adalah munculnya ketidakpercayaan sosial (social distrust) akhir-akhir ini. Dia menilai ketidakpercayaan sosial itu muncul salah satunya karena adanya langkah pemerintah yang kontroversial.
Dia mencontohkan dikeluarkannya 200 nama mubalig rekomendasi Kementerian Agama yang menyulut kontroversi. Zulkifli menilai kebijakan itu ngawur karena akan melahirkan pertentangan di tengah masyarakat.
Bahkan dia menilai apa yang dilakukan Kementerian Agama tersebut sama dengan politik belah bambu atau politik adu domba sebagaimana diberlakukan kalangan penjajah di masa lalu.
Baca Juga
Sedangkan dari sisi penegakkan hukum dan keadilan, Zulkifli menilai 20 tahun reformasi berjalan masih jauh dari harapan. Penegakan hukum, menurutnya, masih belum berpihak pada keadilan.
“Kalau kita bicara reformasi, masih jauh panggang dari api,” ujarnya.
Dia juga menyoroti sebanyak 300 kepala daerah yang terjerat kasus korupsi sebagaimana juga dengan para politisi dari semua partai politik.