Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrat terinspirasi untuk memenangkan Pemilihan Umum Presiden 2019 dengan berkaca pada capaian mengejutkan sejumlah pemilihan kepala daerah.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan dinamika menjelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 masih sangat cair. Sampai saat ini, belum ada satu pun nama calon presiden dan calon wakil presiden mengingat pendaftaran baru dibuka pada Agustus 2018.
Menurut Putu, dinamika penjajakan koalisi saat ini menandakan sifat alamiah politik yang tidak bisa diprediksi. Semua kemungkinan bisa terjadi termasuk siapa gerangan pemenang pada pencoblosan 17 April 2019.
“Waktu Pilgub DKI Jakarta 2017 kan hasilnya mengagetkan. Di Pilgub Banten 2017 juga petahana kuat, tapi kalah. Jadi semua kemungkinan bisa terjadi,” ujarnya usai acara rilis survei bertajuk Evaluasi 20 Tahun Reformasi di Jakarta, Minggu (20/5/2018).
Putu mengakui bahwa Demokrat mesti berkoalisi dengan partai politik lain guna menggenapi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20%. Saat ini, kata dia, sudah ada poros koalisi pengusung Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Selain itu, masih terbuka peluang membentuk koalisi ketiga.
Untuk itu, kata Anggota Komisi X DPR ini, Demokrat serius menjajaki komunikasi dengan parpol lain. Dua hari lalu, Ketua Komando Tugas Bersama Pemenangan Pemilu Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersua dengan Ketua Pemenangan Pemilu Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno.
“Kami tak pungkiri pertemuan itu bahas Pilpres 2019, tapi niatnya memberikan solusi terbaik untuk mendapatkan pemimpin terbaik ke depan,” tuturnya.
Putu mengungkapkan pertemuan dengan parpol lain segera menyusul. Selain AHY, Demokrat juga mempersiapkan Ketua Umum DPP Susilo Bambang Yudhoyono sebagai wakil partai dalam perundingan penjajakan koalisi.
“Semua tokoh politik bertemu dan menunjukkan kedewasaan demokrasi. Kita bisa cari solusi bersama bagaimana Indonesia mendapatkan pemimpin terbaik,” kata pria asal Bali ini.