Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah optimistis teror bom di Surabaya tak akan pengaruhi agenda penting nasional seperti Asian Games pada Agustus maupun Annual Meeting IMF-World Bank pada Oktober 2018. Pemerintah pun yakin iklim ekonomi dan pariwisata tak terlalu terpengaruh signifikan.
“Insya Allah pemerintah seperti diketahui untuk Asian Games saja polisi dan TNI akan mengerahkan kira-kira 100.000 pasukan menjaga seluruh hal-hal yang kemungkinan, sehingga optimis di Asian Games dan juga di pertemuan IMF-World Bank itu tidak terjadi apapun,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Selasa (15/5/2018).
Menurutnya, banyak negara peserta Asian Games yang menyampaikan rasa belasungkawanya terkait teror di Surabaya. Namun, tidak ada negara yang membatalkan keikutsertaannya.
Di sisi lain, kata dia, teror bom secara jangka pendek akan sedikit berpengaruh, tetapi Indonesia akan segera bangkit dan pulih. Dia mencontohkan kasus bom Bali.
Untuk sesaat, jumlah wisatawan menurun. Tapi dalam kurun waktu enam bulan kondisinya kembali pulih.
“Jangka pendek pasti banyak pertanyaan, banyak kekhawatiran tapi dalam waktu yang singkat pemerintah bisa mengatasinya kembali pulih. Di Bali dulu itu pun sangat keras, meninggal hampir 200 orang. Dan di Bali itu pariwisata menurun tapi enam bulan kembali normal. Jadi hal ini saya kira akan kembali normal,” katanya.
Namun, untuk menciptakan kondisi yang kondusif, memang butuh kerja keras. Diantaranya mengembalikan sentimen positif terkait kemanan dengan menyelesaikan kasus teror hingga ke akarnya.