Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pemilu Malaysia, Tensi Persaingan Mahathir-Najib Makin Panas

Jalan menuju Pemilu di Malaysia pada 9 Mei 2018 semakin sulit bagi para pemimpin oposisi dan juga mantan Perdana Menteri Negeri Jiran, Mahathir Muhammad.
Anggota oposisi dari Democratic Action Party (DAP) berbicara di depan sebuah spanduk Pemilu, setelah gambar pemimpin oposisi Mahathir Mohamad digunting, di Johor, Malaysia pada Senin (30/4)./Reuters-Liew Chin Tong
Anggota oposisi dari Democratic Action Party (DAP) berbicara di depan sebuah spanduk Pemilu, setelah gambar pemimpin oposisi Mahathir Mohamad digunting, di Johor, Malaysia pada Senin (30/4)./Reuters-Liew Chin Tong

Bisnis.com, JAKARTA – Jalan menuju Pemilu di Malaysia pada 9 Mei 2018 semakin sulit bagi para pemimpin oposisi dan juga mantan Perdana Menteri Negeri Jiran, Mahathir Muhammad.

Oposisi Malaysia menduga pemerintah setempat menghapus atau mengecat gambar Mahathir di sejumlah papan reklame. Selain itu, Kepolisian Malaysia juga tengah melakukan investigasi kepada Mahathir atas tuduhan penyebaran berita bohong.

Mahathir dan para pemimpin oposisi lainnya menilai langkah tersebut dimaksudkan untuk lebih membantu Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak dalam Pemilu mendatang.

“Saya tidak pernah melihat Pemilu seperti ini. Ini belum juga dimulai tapi upaya untuk menipu sudah berlangsung,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (5/5/2018).

Namun, Barisan Nasional (BN) yang merupakan aliansi Najib menepis tuduhan tersebut.

"Setiap Pemilu kami mendengar keluhan yang sama," Menteri Komunikasi Salleh Said Keruak menanggapi komentar Mahathir.

Najib sebelumnya mengatakan oposisi telah menjadikan pemerintah sebagai sumber “tsunami fitnah”. BN, yang menurut para analis sedang menghadapi Pemilu terberat sejak mengambil alih kekuasaan ketika Malaysia merdeka enam dekade lalu, sebelumnya mengatakan bahwa klaim oposisi adalah upaya untuk memenangkan suara simpati dan membumbui reputasi Komisi Pemilihan.

Sebagai mantan PM Malaysia yang paling lama menjabat, Mahathir pernah menjadi mentor Najib tapi kemudian berbalik melawannya dan bergabung dengan oposisi karena skandal keuangan miliaran dolar AS yang melanda pemerintah sejak 2015.

Seorang anggota parlemen oposisi menyatakan toto-foto Mahathir telah dihapus dari papan reklame di sebuah daerah pemilihan di negara bagian Johor. Komisi Pemilihan menuturkan bahwa hal itu dilakukan untuk mematuhi panduan baru yang mengatur penggunaan gambar pejabat partai mengenai materi kampanye.

Mahathir menyampaikan tuduhannya tentang "kecurangan" juga merujuk pada penarikan kembali batas pemilihan hanya beberapa pekan sebelum pemilihan, yang menurut pihaknya akan membantu pemerintah saat ini.

Seperti diketahui, Mahathir yang sekarang berusia 92 tahun adalah figur penting di panggung politik Malaysia. Dia menjabat sebagai PM mulai 1981 hingga 2003.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper