Bisnis.com, JAKARTA -- Setidaknya 125 orang meninggal akibat badai debu berskala besar di utara India, yang dibarengi angin super kencang dan petir.
BBC melansir Jumat (4/5/2018), badai tersebut telah menyebabkan kerusakan di desa-desa, merusak gedung, dan melukai banyak orang lainnya. Di Provinsi Uttar Pradesh dan Rajasthan, badai membuat aliran listrik mati, menumbangkan pepohonan, menghancurkan rumah warga, dan membunuh hewan ternak.
Distrik Agra di Uttar Pradesh, lokasi Taj Mahal, menjadi salah satu daerah yang terdampak paling parah.
Banyak korban yang meninggal setelah rumah mereka runtuh akibat disambar petir atau diterpa angin kencang. Sebagian korban tinggal di rumah yang berbahan dasar lumpur.
Pejabat lembaga bantuan kemanusiaan Uttar Pradesh mengatakan jumlah korban jiwa yang tercatat merupakan yang tertinggi dibandingkan peristiwa serupa dalam 20 tahun terakhir. Masyarakat pun diminta untuk waspada.
Jumlah korban tewas disebut dapat bertambah seiring dengan adanya peringatan cuaca buruk untuk beberapa waktu ke depan.
Departemen Meteorologi India memperkirakan jumlah badai yang terjadi akan bertambah dan di area yang lebih luas sebelum akhir pekan ini.
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi turut menyampaikan duka citanya melalui Twitter. Dia juga menyatakan telah meminta instansi terkait untuk berkoordinasi dengan dinas di daerah yang terdampak dan membantu para korban.