Kabar24.com, JAKARTA — Pemerintah menilai bahaya narkoba tetap mengintai generasi bangsa. Sebabnya, masih banyak narkoba yang lolos dibandingkan dengan yang telah diamankan penegak hukum.
Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK, dalam acara pemusnahan barang bukti narkoba yang disita Badan Narkotika Nasional (BNN) dan kepolisian.
“Ini saya tanya nilainya kurang lebih Rp2 miliar satu kotak. Jadi berapa ton itu, triliunan yang ada di sini. Yang lolos jauh lebih banyak daripada yang kita tangkap oleh BNN dan kepolisian. Oleh karena itu, bahaya narkoba tetap mengintai,” ujarnya, Jumat (4/5/2018).
Oleh karena itu, kata JK, ke depan dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk memberantas narkoba. Sehingga generasi penerus bangsa tidak rusak oleh pengaruh negatif barang haram tersebut.
Sebagai gambaran, BNN dan Bareskrim Polri memusnahkan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 2,6 ton.
Barang bukti tersebut disita dan dikumpulkan aparat sejak Oktober 2017. Dalam kesempatan itu, Kepala BNN Heru Winarko mengatakan keberhasilan penangkapan pengedar dan penyitaan narkoba pun tak terlepas dari kerjasama dengan pihak berwajib dari beberapa negara seperti China dan Taiwan.
“Hasil tangkapan itu informasi dari mereka [pihak berwajib negara lain]. Lalu hasil tangkapan kita ini dikembangkan. Jadi kita tingkatkan terus kerja sama,” ujarnya.