Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PBB Prihatin Atas Situasi di Jalur Gaza

Kantor Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia (OHCHR), Jumat (27/4), memperlihatkan keprihatinan besarnya sehubungan dengan banyaknya orang Palestina yang tewas dan cedera, termasuk anak-anak, di Jalur Gaza.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 28 April 2018  |  20:42 WIB
PBB Prihatin Atas Situasi  di Jalur Gaza
Warga Palestina membakar bendera Israel dan Amerika Serikat dalam sebuah demonstrasi terhadap niat Amerika Serikat memindahkan kedubes mereka ke Yerusalem dan mengenali Yerusalem sebagai ibukota Israel, di Kota Gaza, Rabu (6/12/2017). - Reuters

Bisnis.com, JENEWA,  Swiss - Kantor Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia (OHCHR), Jumat (27/4), memperlihatkan keprihatinan besarnya sehubungan dengan banyaknya orang yang Palestina yang tewas dan cedera, termasuk anak-anak, di Jalur Gaza.

Menurut OHCHR, selama empat pekan belakangan, 42 orang Palestina telah meninggal dan lebih dari 5.500 orang lagi cedera oleh Pasukan Keamanan Israel (ISF), sebanyak 35 orang di antara mereka yang tewas ikut dalam demonstrasi sebagai bagian dari "Pawai Akbar Kepulangan".

Sebagian besar dari mereka tampil tanpa senjata atau tidak menimbulkan ancaman bagi ISF pada saat mereka tewas atau cedera, kata OHCHR, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (28/4/2018) malam.

"Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia Zeid Ra'ad Al Hussein pada Jumat menyeru Israel agar memastikan pasukan keamanannya tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan. Ia juga menyerukan mereka yang bertanggung-jawab diseret ke pengadilan," kata Rupert Colville, Juru Bicara OHCHR, dalam taklimat pada Jumat.

Badan HAM PBB tersebut menekankan bahwa berdasarkan hukum internasional, rakyat Palestina memiliki hak untuk berkumpul secara damai dan menyampaikan pendapat, dan pasukan keamanan Israel, dalam menjaga pagar perbatasan dengan Jalur Gaza, harus menggunakan hanya cara yang perlu dan sebanding untuk melaksanakan tugas mereka.

OHCHR, yang mengatakan dampaknya pada anak-anak sangat memprihatinkan, mengatakan sejak 30 Maret 2018, empat anak kecil telah ditembak hingga tewas oleh pasukan Israel --tiga di antara mereka diterjang peluru di kepala dan tengkuk.

Menurut badan HAM PBB tersebut, sebanyak 233 anak lagi telah cedera oleh amunisi aktif, dan sebagian menderita luka yang akan mengakibatkan cacat seumur hidup, termasuk melalui amputasi anggota tubuh.

Selama demonstrasi mingguan, 35 pemrotes --termasuk dua wartawan-- telah tewas akibat tembakan peluru aktif Israel, demikian laporan media Israel yang mengutip jumlah yang disiarkan HAMAS.

Selain itu, pasukan keamanan Israel menangkap dua orang Palestina dari Tepi Barat Sungai Jordan, karena mereka berusaha memasuki Israel dengan membawa bom pipa pada Kamis malam, kata polisi Israel.

Tiga orang Palestina tewas dan 350 orang lagi cedera pada Jumat, selama bentrokan antara puluhan demonstran Palestina dan tentara Israel di bagian timur Jalur Gaza, kata petugas medis.

Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, mengatakan kepada wartawan bahwa korban cedera meliputi 10 anggota staf medis dan wartawan.

Ia menambahkan salah seorang pemrotes Palestina yang tewas diidentifikasi sebagai Abdul Sallam Saker (29), sedangkan identitas dua lagi belum diketahui.

Al-Qedra mengatakan di antara 350 orang yang cedera, 155 dirawat di rumah sakit dan 195 dirawat di tenda medis.

Bentrokan meletus pada pertemuan terbuka Jumat kelima, bagian dari "Pawai Akbar Kepulangan".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

jalur gaza

Sumber : ANTARA/XINHUA-OANA

Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top