Bisnis.com, JENEWA, Swiss - Kantor Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia (OHCHR), Jumat (27/4), memperlihatkan keprihatinan besarnya sehubungan dengan banyaknya orang yang Palestina yang tewas dan cedera, termasuk anak-anak, di Jalur Gaza.
Menurut OHCHR, selama empat pekan belakangan, 42 orang Palestina telah meninggal dan lebih dari 5.500 orang lagi cedera oleh Pasukan Keamanan Israel (ISF), sebanyak 35 orang di antara mereka yang tewas ikut dalam demonstrasi sebagai bagian dari "Pawai Akbar Kepulangan".
Sebagian besar dari mereka tampil tanpa senjata atau tidak menimbulkan ancaman bagi ISF pada saat mereka tewas atau cedera, kata OHCHR, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (28/4/2018) malam.
"Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia Zeid Ra'ad Al Hussein pada Jumat menyeru Israel agar memastikan pasukan keamanannya tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan. Ia juga menyerukan mereka yang bertanggung-jawab diseret ke pengadilan," kata Rupert Colville, Juru Bicara OHCHR, dalam taklimat pada Jumat.
Badan HAM PBB tersebut menekankan bahwa berdasarkan hukum internasional, rakyat Palestina memiliki hak untuk berkumpul secara damai dan menyampaikan pendapat, dan pasukan keamanan Israel, dalam menjaga pagar perbatasan dengan Jalur Gaza, harus menggunakan hanya cara yang perlu dan sebanding untuk melaksanakan tugas mereka.
OHCHR, yang mengatakan dampaknya pada anak-anak sangat memprihatinkan, mengatakan sejak 30 Maret 2018, empat anak kecil telah ditembak hingga tewas oleh pasukan Israel --tiga di antara mereka diterjang peluru di kepala dan tengkuk.
Menurut badan HAM PBB tersebut, sebanyak 233 anak lagi telah cedera oleh amunisi aktif, dan sebagian menderita luka yang akan mengakibatkan cacat seumur hidup, termasuk melalui amputasi anggota tubuh.
Selama demonstrasi mingguan, 35 pemrotes --termasuk dua wartawan-- telah tewas akibat tembakan peluru aktif Israel, demikian laporan media Israel yang mengutip jumlah yang disiarkan HAMAS.
Selain itu, pasukan keamanan Israel menangkap dua orang Palestina dari Tepi Barat Sungai Jordan, karena mereka berusaha memasuki Israel dengan membawa bom pipa pada Kamis malam, kata polisi Israel.
Tiga orang Palestina tewas dan 350 orang lagi cedera pada Jumat, selama bentrokan antara puluhan demonstran Palestina dan tentara Israel di bagian timur Jalur Gaza, kata petugas medis.
Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, mengatakan kepada wartawan bahwa korban cedera meliputi 10 anggota staf medis dan wartawan.
Ia menambahkan salah seorang pemrotes Palestina yang tewas diidentifikasi sebagai Abdul Sallam Saker (29), sedangkan identitas dua lagi belum diketahui.
Al-Qedra mengatakan di antara 350 orang yang cedera, 155 dirawat di rumah sakit dan 195 dirawat di tenda medis.
Bentrokan meletus pada pertemuan terbuka Jumat kelima, bagian dari "Pawai Akbar Kepulangan".
PBB Prihatin Atas Situasi di Jalur Gaza
Kantor Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia (OHCHR), Jumat (27/4), memperlihatkan keprihatinan besarnya sehubungan dengan banyaknya orang Palestina yang tewas dan cedera, termasuk anak-anak, di Jalur Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

2 menit yang lalu
BlackRock Eyes BUMI Shares in 2025

1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham Gajah Tunggal (GJTL)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

35 menit yang lalu
Penyidik KPK Jadi Saksi Sidang, Hasto: Semakin Kuat Agenda Politisnya

1 jam yang lalu
Kesaksian Penyidik KPK Mau OTT Hasto, Malah Ditangkap di PTIK

2 jam yang lalu
Polri Klaim Telah Tuntaskan 3.326 Perkara Terkait Premanisme
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
