Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meninggal di London, Jenazah Pengasuh Pondok Pesantren Buntet Diterbangkan ke Indonesia

Jenazah sesepuh warga Indonesia di London yang juga pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Nahduddin Royandi Abbas yang wafat di London, Inggris, Rabu(25/4) diterbangkan ke Indonesia pada Sabtu(28/4).
KH Nahduddin Royandi Abbas/www.nu.or.id
KH Nahduddin Royandi Abbas/www.nu.or.id

Bisnis.com, LONDON - Jenazah sesepuh warga Indonesia di London yang juga pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Nahduddin Royandi Abbas yang wafat di London, Inggris, Rabu(25/4) diterbangkan ke Indonesia pada Sabtu(28/4/2018).

Koordinator Pengajian Masyarakat Indonesia-London, Thomas Siregar dalam keterangannya di London, Jumat (27/4/2018) mengatakan rencana pada hari ini Jumat(27/4/2018) jenazah di salatkan di Masjid Hendon setelah bada salat Jumat.

KH Nahduddin meninggal dalam usia 84 tahun sebelumnya dirawat intensif di Barnet Community Hospital, London.

Sebelumnya, pemimpin Pondok Pesantren Buntet Cirebon akan dimandikan di Hendon Islamic Centre Funeral Services, dan selanjutnya dibawa ke Masjid Hendon untuk disalatkan setelah salat Jumat dan kembali dibawa ke funeral services Ghusl Mortuary di West Hendon London.

Beberapa hari terakhir, KH Abdullah Abbas yang biasa disapa Mbah Din mengalami masa kritis setelah mendapat perawatan intensif di Barnet Community Hospital, selama lebih dari dua minggu.

KH Abdullah Abbas yang menetap di London Inggris sejak tahun 1958. Mbah Din menempuh pendidikan di berbagai tempat dan pernah nyantri di Pesantren Lirboyo, serta mengaji pada Syaikh Yasin Padang di Makkah, hingga menempuh studi di jenjang perguruan tinggi yang menetap di London, Inggris.

Dikutip dari laman buntet pesantren, sejak 2007, kiai dua cucu itu dipercaya oleh para kiai Buntet Pesantren untuk melanjutkan kakaknya, KH Abdullah Abbas untuk memimpin Pondok Buntet Pesantren.

KH Nahdhuddin Abbas pada tahun 1959 ketika usianya menginjak 23 tahun menetap di London Inggris dan bekerja sebagai diploma dan juga sempat bekerja di PT Aneka Tambang.

Di Inggris, Mbah Din tidak pernah meninggalkan dakwah Islam , terutama kepada muslim warga negara Indonesia dan Ina juga menjadi rais syuriyah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU United Kingdom (UK).

Mbah Din yang dikenal juga banyak menginisiasi berdirinya masjid dan musholla di daerah-daerah pelosok inggris raya dan pernah menduduki pengurus islamic council board atau semacam MUI di Indonesia.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper