Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres 2019: Jokowi Bakal Diserang Kampanye Negatif

Presiden Joko Widodo diperkirakan bakal menjadi sasaran kampanye negatif dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
Presiden Jokowi saat tiba di Desa Citarik dengan menggunakan motor Chopperland miliknya, Minggu (8/4/2018)./Bisnis-Feni Freycinetia
Presiden Jokowi saat tiba di Desa Citarik dengan menggunakan motor Chopperland miliknya, Minggu (8/4/2018)./Bisnis-Feni Freycinetia

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo diperkirakan bakal menjadi sasaran kampanye negatif dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.

Silvanus Alvin, pengamat politik dari Universitas Bunda Mulia mengatakan bahwa kampanye negatif sering digunakan untuk mengerdilkan reputasi maupun kapabilitas lawan politik, dengan cara mengekploitasi kelemahan-kelemahannya.

"Pesan miring yang terkandung dalam kampanye negatif lebih memberikan stimulan di telinga masyarakat. Memang kadang ada sisi dalam diri manusia yang lebih tertarik mendengar kejelekan orang lain daripada keberhasilan orang tersebut," ujarnya, Jumat (27/4/2018).

Menurutnya, Joko Widodo sebagai petahana diperkirakan akan menjadi sasaran kampanye negatif dengan maksud menggagalkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjabat untuk kedua kalinya.

Dia melanjutkan kampanye negatif tersebut kemungkinan besar akan terselubung dalam kritik kepada pemerintah.

"Bisa saja bentuknya mengkritik pemerintah tapi menggunakan data yang salah atau serampangan sehingga menimbulkan impresi yang menukik dan vital di media massa," lanjutnya.

Dia mengatakan, kampanye negatif seringkali dilakukan oleh penantang petahana yang tidak memiliki program berkualitas untuk ditawarkan kepada calon pemilih.

Dengan demikian, ujarnya, titik fokus proses pemilihan mendatang akan dihabiskan untuk menggali kekurangan-kekurangan petahana.

Patut diketahui, pada Pilpres 2014, Joko Widodo mendapatkan serangan kampanye negatif dan kampanye hitam dari berbagai pihak.

Salah satu isu yang disemburkan adalah keterkaitan mantan Walikota Surakarta tersebut dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagaimana termuat dalam Tabloid Obor Rakyat, yang dibantah oleh Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper