Bisnis.com, JAKARTA-Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sepakat meminta lembaga penyiaran meningkatkan kuantitas dan kualitas tayangan khusus bulan Ramadan 2018.
Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, mengatakan peningkatan kuantitas dan kualitas tayangan khusus Ramadan bisa berdampak terhadap keuntungan lembaga penyiaran, stasiun televisi dan mengurangi tayangan acara yang tidak bernilai.
“Pasalnya, di saat Ramadan, jumlah pemirsa mengalami kenaikan dibanding bulan selain Ramadan. Kenaikan ini juga diikuti naiknya jumlah iklan yang beredar,” katanya seperti dikutip dari situs resmi KPI Pusat, Rabu (25/4/2018).
Menurutnya, peningkatan kuantitas tayangan khusus Ramadan akan memperbanyak nominee Anugerah Syiar Ramadan 2018, meliputi kategori Talkshow, Ceramah, Sinetron, Program Talent Search, Reality Show dan Variety Show.
“Kami juga menyiapkan pemenang untuk kategori khusus Lembaga Penyiaran Terbaik Syiar Ramadan,” tegasnya seusai rapat bersama KPI Pusat dan MUI Pusat di Jakarta.
Komisioner KPI Pusat lainnya, Hardly Stefano, mengatakan penambahan acara bertemakan religi khusus Ramadan dapat mengurangi banyaknya tayangan hiburan yang tidak memiliki nilai dan tidak ada tuntunannya.
Sementara itu Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Pusat, Masduki Baidlowi, meminta gar tayangan yang akan disiarkan lembaga penyiaran pada bulan puasa itu harus sejalan dengan ajaran-ajaran Ramadan.
“Kreativitas harus terus dibangun agar acara untuk Ramadan dapat membaik dan semakin baik. Kita harus kumpul dengan pihak lembaga penyiaran dan membahas hal ini serta bagaimana arah siaran Ramadan mereka,” tegasnya.