Bisnis.com, OKPO, KORSEL - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan setelah kapal selam kedua hasil kerja sama dengan Korea Selatan KRI Ardadedali-404 diserahkan, selanjutnya fokus pemerintah adalah pada pembuatan kapal selam sendiri.
"Ini dulu disempurnakan, kapal kelima keenam itu kita buat sendiri, masak sampai lima kali tidak bisa buat, kita bukan orang bodoh, banyak orang pintar," kata Menhan selepas usai penamaan dan penyerahan kapal selam KRI Ardadedali-404 di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine (DSME), Okpo, Korsel, pada Rabu (25/4/2018).
Kapal selam ketiga kerja sama dengan Korsel dibuat PT PAL, ujar Menhan, sehingga setelah ini PT PAL akan bekerja menyambung bagian-bagian kapal selam yang telah dikirim dari Korsel.
Penyambungan kapal selam yang akan dinamai KRI Alugoro-405 itu sudah berjalan dan diperkirakan selesai dalam beberapa bulan ke depan.
Setelah kapal selam ketiga hasil kerja sama dengan Korsel selesai, Menhan menuturkan diperlukan beberapa kerja sama lagi hingga akhirnya dapat benar-benar membuat kapal selam sendiri.
"Kemudian ditambah dua, tiga, kerja sama, setelah itu kita bisa buat sendiri, itu arti makna yang awal dari kerja sama ini," ujar Ryamizard.
Pada 1960-an, ucapnya, Tanah Air mempunyai 12 kapal selam, sementara hingga sebelum kerja sama dengan Korsel, Indonesia hanya memiliki dua kapal selam.
Kini dengan tambahan tiga kapal selam, Indonesia memiliki lima kapal selam, tetapi dia menilai jumlah tersebut masih kurang dan setidaknya menyamai 12 kapal selam.
"Kalau tidak ya kita mundur dong, dulu 12 masa kurang dari itu, 12 saja sudah mundur, nanti bertambah, tetapi kita belajar terus kita akan membuat kapal lebih canggih ini dengan dasar ini," ucap Menhan.