Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla ingatkan Uni Eropa untuk tidak diskriminatif dalam masalah perdagangan.
Hal itu terkait pembatasan ekspor minyak sawit mentah atau CPO asal Indonesia di Benua Biru. Bahkan, rencananya Uni Eropa atau UE akan menghentikan impor komoditas tersebut pada 2021.
“Artinya kita ingatkan Eropa kita membeli banyak, [dan konsumen] terbesar Airbus oleh [maskapai penerbangan] Lion Air, oleh Garuda Indonesia karena itu jangan berlaku diskriminatif. Karena kita bisa mengambil kebijakan yang sama,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (11/4).
Untuk menghadapi hal tersebut, Jusuf Kalla atau JK menyebut pemerintah akan menempuh jalur negosiasi. “Negosiasi. Kita juga ada pertemuan RI dengan Eropa, perjanjian free trade,” ujarnya.
Dia pun menyebut, dalam negosiasi yang sudah ditempuh ada syarat yang sulit dipenuhi baik permintaan dari pemerintah Indonesia maupun keinginan negara yang terlibat kerjasama.
“Seperti Australia soal sapi, lama itu. Kita bebaskan masalah [di] dalam negeri kita bebaskan, mereka juga, [yang] kita butuh,” terangnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan siap meladani perang dagang tersebut. Pemerintah tidak akan bersikap defensif terkait isu tersebut. Pemerintah akan membalas perang dagang dengan menyetop impor beberapa produk dari Eropa.
Hal itu ditempuh karena penghentian impor CPO oleh UE akan berdampak pada produk turunan olahan dari minyak sawit mentah. Di sisi lain, CPO masih mendominasi ekspor Indonesia dengan persentase di atas 12% dari total perdagangan ke luar negeri.