Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah orang tewas atau terluka setelah bandara militer Suriah digempur misil pada Senin (9/4/2018) waktu setempat.
Kantor berita SANA melaporkan beberapa misil ditembakkan ke lapangan udara Tayfur yang berlokasi di dekat Homs. Masih belum diketahui pasti situasi yang terjadi di sana maupun siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dilansir dari BBC, serangan tersebut berlangsung menyusul pernyataan keras dari Presiden AS Donald Trump terhadap dugaan penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah kepada warga sipil di Douma. Trump bahkan menyebut Presiden Suriah Bashar Al Assad sebagai binatang karena menggunakan senjata kimia.
Namun, AS membantah bertanggung jawab atas serangan misil ini.
"Saat ini, Departemen Pertahanan AS tidak menggelar serangan udara di Suriah," demikian disampaikan Pentagon seperti dilaporkan Reuters.
Pentagon menyatakan terus memantau kondisi di negara Timur Tengah itu dengan ketat dan mendukung upaya diplomasi yang terus berlangsung untuk menyeret pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia di Suriah.
Baca Juga
Douma adalah kota terakhir yang menjadi basis pertahanan pemberontak Suriah. Union of Medical Relief Organizations, sebuah organisasi sosial yang berbasis di AS yang bekerja di rumah sakit Suriah, menyebutkan sebuah rumah sakit di Damaskus telah mengonfirmasi korban tewas akibat serangan gas beracun mencapai 70 orang.
Serangan tersebut berlangsung pada akhir pekan lalu.
Adapun SANA menyampaikan laporan itu dibuat oleh Jaish al-Islam, kelompok pemberontak yang masih berkuasa di Douma.