Bisnis.com, PALABUHAN RATU--Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar jajaran terkait memaksimalkan dana desa yang diberikan ke masing-masing wilayah.
Hal itu disampaikan Presiden kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo saat melakukan kunjungan kerja di Desa Citarik, Kecamatan Palabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
"Pak Jokowi minta agar di sini dikembangkan infrastruktur, pertanian, dan pariwisata karena bentang alam cukup bagus," katanya di Desa Citarik, Minggu (8/4/2018).
Selain itu, Presiden juga menginstruksikan agar pembangunan kolam retensi atau embung di desa tersebut diperluas cakupannya untuk kebutuhan persediaan air warga.
Menurutnya, embung tak hanya berfungsi sebagai wadah untuk menyerap air di dataran tinggi. Manfaat lain kolam retensi tersebut bisa digunakan sebagai wahana ekowisata Desa Citarik.
"Nanti warga bisa membangun saung-saung. Ini kan berpotensi jadi destinasi wisata baru. Pak Jokowi cukup terkesan dengan panorama Desa Citarik," imbuhnya.
Baca Juga
Pengembangan ekowisata di Desa Citarik antara lain Situ Kubang seluas luas 3.000 meter persegi, Curug Dulang dengan tujuh air terjun, Bukit Manunggal seluas 25 hektare dan Goa Repagan yang menjadi situs peninggalan sejarah leluhur desa setempat.
Kepala Desa Citarik Moch. Ledi Nurlaedi mengatakan wilayahnya saat ini memiliki populasi 14.000 jiwa yang terdiri dari 10 RW dan 60 RT.
Tahun ini, dana desa yang digelontorkan Kemendes PDTT berkisar Rp771 juta.
"20% sudah kami terima dan langsung untuk pembuatan kolam retensi, pembangunan penahan tanah guna antisipasi longsor, dan operasional bank sampah," ucapnya.
Dalam kunjungan kerja ke Sukabumi, Presiden Jokowi mampir ke dua desa dalam perjalanan ke Palabuhan Ratu. Di dua desa itu, Jokowi meninjau program padat karya. Salah satunya di Desa Citarik
Presiden Jokowi tidak sendiri touring ke Palabuhan Ratu. Dia ditemani sejumlah komunitas motor. Ada pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.