Bisnis.com, PALABUHAN RATU - Melalui Sukabumi kota, Presiden Jokowi mencapai Desa Citarik dengan "menunggang" motor chopper miliknya. Kehadiran Presiden membuat warga tak sia-sia mennggu di bawah teriknya panas matahari.
Tepat pukul 12.00 wib saat matahari sedang terik-teriknya, raungan motor membahana ke penjuru lapangan Manunggal, Kampung Lio, Desa Citarik. Ribuan warga yang telah menunggu sejak pagi langsung bersorak-sorai. "Pak Jokowi!" seru mereka.
Rupanya, Presiden Jokowi bertolak dari Istana Bogor ke Sukabumi menggunakan kereta. Selanjutnya, dari Sukabumi kota, Presiden berganti moda menggunakan motor chopper miliknya.
Sebelumnya, ratusan warga desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat telah berkumpul di tengah lapangan Menunggal, Kampung Lio, Desa Citarik.
Meski sinar matahari panas menyengat, antusiasme warga yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa tak berkurang demi berjumpa Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
Imas merupakan salah satu warga Desa Citarik yang datang ke Lapangan Manunggal.
Ibu dua anak tersebut mengatakan dirinya sudah berada di lokasi sejak pukul 08.00 wib.
"Saya sengaja datang pagi-pagi biar bisa lihat Pak Jokowi dari dekat," katanya, Minggu (8/4/2018).
Sebelum mengunjungi Citarik, sejak Sabtu (7/4), Presiden Jokowi didampingi beberapa menteri melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di Sukabumi, Jawa Barat.
Jalur ke Citarik
Motor Chopper warna emas milik Presiden Jokowi yang digunakan menuju Desa Citarik dari Sukabumi kota, Minggu (8/4/2018)./Bisnis-Feni Freycinetia
Perjalanan ke Citarik, Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi melalui jalur darat bisa dicapai melalui dua jalur atau rute.
Rute pertama, dari Ciawi, kendaraan dapat melakukan perjalanan ke Cicurug, lantas ke Parung Kuda dan sebelum menuju Cibadak, berbelok kanan menuju arah Cikidang.
Rute lainnya bisa dicapai dari Sukabumi melalui Cikembar lantas ke Warung Kiara kemudian ke Palabuhan Ratu baru kemudian mencapai Citarik.
Rute pertama, melalui Cikidang, memberikan tantangan tersendiri. Jalur yang berkelok menanjak, plus tanjakan ada belokan "patah" membuat pengendara harus berhati-hati. Satu hal lagi, di jalur ini, kendaraan disarankan "setia" menggunakan "gigi satu".