Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memfokuskan masuknya investasi di tiga sektor unggulan sepanjang tahun ini. Tiga sektor itu, juga menjadi jualan utama kepada investor dari berbagai negara.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar Maswar Dedi mengatakan tiga sektor investasi yang menjadi prioritas adalah pariwisata, energi terbarukan, dan perikanan.
“Tiga sektor ini [pariwisata, energi terbarukan, dan perikanan] jadi prioritas utama investasi ke Sumbar,” katanya hari ini Senin (26/3/2018).
Menurutnya, Sumbar memiliki potensi yang sangat besar di tiga bidang tersebut, sehingga layak dijual dan akan menjadi daya tarik bagi investor.
Untuk sektor pariwisata misalnya, Sumbar menawarkan investasi terutama untuk pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata di Mandeh, Pesisir Selatan dan di Siberut, Kepulauan Mentawai.
Selain itu, pengembangan objek wisata dan investasi sarana pendukung kegiatan pariwisata di berbagai daerah di Sumbar.
Apalagi, Sumbar juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata halal di Tanah Air. Sektor itu sekaligus juga prioritas utama pemerintah daerah untuk pengembangan ekonomi.
Kemudian, investasi di bidang energi terbarukan, terutama panas bumi atau geothermal yang potensinya diklaim melebihi 1.600 MW.
Saat ini, potensi geothermal di daerah itu tengah digarap PT Supreme Energi Muara Labuh di Pekonina atau di kaki Gunung Kerinci, Kabupaten Solok Selatan yang sudah memasuki tahap eksploitasi dengan menghasilkan listrik diperkirakan 80 MW.
Ada juga PT Hitay Daya Energi di kaki Gunung Talang Kabupaten Solok yang segera memulai proses eksplorasi untuk mengetahui potensi pasti dari panas bumi di daerah itu.
Selanjutnya, adalah investasi di sektor pengembangan kelautan dan pengolahan perikanan di sepanjang wilayah laut Sumbar.
Maswar mengatakan potensi perikanan Sumbar belum tergarap maksimal, karena keterbatasan alat tangkap nelayan dan masih minimnya investasi di sektor itu.
Dia mengklain potensi perikanan tangkap di sepanjang wilayah perairan Sumbar, yakni mencakup wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Agam, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Kota Padang dan Kota Pariaman baru tergarap sekitar 20%.
“Potensinya masih sangat besar. Kami mengundang investor untuk menanamkan investasinya di Sumbar. Prioritasnya adalah tiga sektor unggulan itu,” katanya.