Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Bahan Pangan Rem Inflasi Kota Malang

Kelompok bahan makanan justru menahan laju inflasi di Kota Malang Februari yang mengalami inflasi 0,17%.
Bahan pangan/Bisnis.com-Fariz Fadhillah
Bahan pangan/Bisnis.com-Fariz Fadhillah

Kabar24.com, MALANG—Kelompok bahan makanan justru menahan laju inflasi di Kota Malang Februari yang mengalami inflasi 0,17%.

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang Muhammad Sarjan mengatakan kelompok pengeluaran yang menahan laju inflasi pada Februari 2018 adalah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,2460%, kelompok bahan makanan sebesar 0,0237%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,0009%.

“Dari tujuh kelompok pengeluaran, 4 kelompok mengalami inflasi dan 3 kelompok mengalami deflasi,” ujarnya di Malang, Kamis (1/3/2018).

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,63%, sementara kelompok yang mengalami deflasi terbesar adalah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,30%.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Februari 2018, yakni kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,4121%, kelompok sandang 0,0246%, kelompok kesehatan 0,0019%, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0006%.

Sepuluh komoditas teratas yang mengalami kenaikan harga pada Februari 2018, yakni sewa rumah, kontrak rumah, bawang putih, cabai merah, bensin, cat tembok, cabai rawit, emas perhiasan, angkutan antar kota, dan besi beton.

Sedangkan 10 komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2018, yakni angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, tahu mentah, kentang, kelapa, semen, udang basah, wortel, dan jagung manis.

Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2018 mengalami deflasi 0,12% atau terjadi penurunan angka indeks dari 144,04 pada Januari 2018 menjadi 143,87 pada Februari 2018.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 6 sub kelompok mengalami deflasi, dan 3 sub kelompok mengalami inflasi.Inflasi tertinggi terjadi di subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 7,30%, diikuti subkelompok ikan segar sebesar 0,93%, subkelompok buah-buahan sebesar 0,49%, subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 0,32%; serta subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,14%.

Tiga subkelompok yang mengalami deflasi, yakni subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 3,08%; diikuti sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,83%, subkelompok kacang-kacangan sebesar 1,35%, subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,89%, subkelompok sayur-sayuran sebesar 0,83%, dan subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,18%.

Kelompok bahan makanan pada Februari 2018 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0237 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi a.l daging ayam ras sebesar 0,0884%, telur ayam ras sebesar 0,0731%, tahu mentah sebesar 0,0191%, kentang sebesar 0,0116%, kelapa sebesar 0,0114%, udang basah sebesar 0,0054%, wortel sebesar 0.0052%, dan bawang merah sebesar 0,0033%.

Sedangkan komoditas yang dominan mengalami inflasi sehingga menahan laju deflasi a.l bawang putih sebesar 0,0683%, cabai merah sebesar 0,0371%, cabai rawit sebesar 0,0295%, dan beras sebesar 0,0131%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper