Kabar24.com, JAKARTA--Fasilitas kesehatan menjadi alasan Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur Bogor merujuk narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas lengkap.
Lapas tidak memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap untuk narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir yang kesehatannya semakin menurun. Itu sebabnya, ia dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur Bogor, David H Gultom mengakui pihaknya tidak mau mengambil risiko terhadap Abu Bakar Baasyir yang tengah sakit. Terlebih saat ini usianya sudah di kisaran 80 tahun.
Menurut David, Lapas Sindur Bogor memiliki fasilitas kesehatan untuk mengobati para tahanan, namun masih belum lengkap seperti yang ada di rumah sakit besar.
"Makanya kami rujuk ke RSCM, karena kalau dipaksakan kami rawat, kami khawatir kenapa-kenapa nanti," tuturnya kepada Bisnis, Kamis (1/3/2018).
David menjelaskan Lapas memiliki prosedur yang baik untuk tahanan yang sedang sakit keras, seperti salah satunya narapidana dirujuk ke rumah sakit besar untuk dirawat agar kembali sehat dan menjalani sisa masa hukuman di Lapas.
Baca Juga
Menurutnya, Abu Bakar Baasyir sudah tiga kali dirujuk ke RSCM sebagai wujud kepedulian Lapas terhadap para narapidana.
"Abu Bakar Baasyir sendiri sebenarnya sudah tiga kali kami rujuk agar dirawat di RSCM," ujar David.
Menurutnya, Abu Bakar Baasyir dikawal ketat oleh sejumlah aparat penegak hukum dari Densus 88, Polres Bogor, Lapas, Brimob dan Koramil.
David mengatakan pengawalan akan terus dilakukan meski Abu Bakar Baasyir harus dirawat inap di RSCM.
"Tim pengawalan sudah cukup ketat. Kami melibatkan banyak pihak untuk mengawal Abu Bakar Baasyir," ujarnya.