Bisnis.com, JAKARTA--Delegasi Indonesia dan Ukraina membahas naskah Protocol of the Third Session of the Intergovernmental Indonesian-Ukrainian Commission on Economic and Technical Cooperation.
Menurut Duta Besar RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi naskah protokol ini berisi komitmen politik kedua negara untuk memajukan kerja sama di bidang ekonomi, kerja sama teknis, ilmu pengetahuan dan teknologi, kedirgantaraan dan pendidikan tinggi.
Berdasarkan rilis Kementerian Luar Negeri, Jumat (23/2/2018), naskah ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara, khususnya untuk perdagangan meningkat secara signifikan.
Bagi kedua negara, pertemuan pejabat tinggi menjadi momentum untuk membahas kembali arah hubungan bilateral ke depan. Bagi Indonesia, Ukraina dapat menjadi pasar alternatif bagi produk-produk unggulannya di masa depan.
Saat ini, posisi neraca perdagangan Indonesia-Ukraina sebesar $676,90 juta. Sayangnya Indonesia mengalami defisit perdagangan sebesar $220 juta.
Melalui penandatanganan kerjasama ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi defisit perdagangan dengan cara peningkatanan ekspor produk Indonesia mengisi pasar Ukraina.
Baca Juga
Selain bertemu pejabat pemerintah, delegasi Indonesia juga telah menyelenggarakan pertemuan bisnis dengan pengusaha yang tergabung dalam Kamar dagang dan Industri.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Muhammad Anshor memaparkan peluang kerja sama ekonomi dan investasi di Indonesia kepada 27 pengusaha.
Selain itu, diselenggarakan pertemuan antara dua perusahaan indonesia yaitu PT Mersifarma dan PT. Sukolilo Surya Indah dengan mitra-mitra potensialnya dari Ukraina. Melalui pertemuan ini kedua perusahaan dapat memasarkan produk-produk andalannya di pasar Ukraina.